Ira Soelistyo menceritakan bagaimana kisah awal mula ia membentuk Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Ia menuturkan bahwa semua bermula dari perjuangannya untuk bisa menyembuhkan sang anak dari kanker darah atau leukemia pada tahun 1984.
Leukemia pada saat itu menjadi sebuah hal yang baru di Indonesia. Ira menceritakan bahwa kondisi pengobatan leukemia di Indonesia ketika itu belum semaju sekarang. Ia bahkan harus terbang ke Belanda untuk bisa mendapatkan informasi soal leukemia dan melakukan pengobatan pada anaknya.
Hal ini membuatnya ingin membantu para orang tua senasib yang ada di Indonesia. Ia lantas pertama kali membuat yayasan kanker anak untuk pertama kalinya pada tahun 1993.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ira menceritakan bahwa pada tahun 2004 anaknya mengalami kekambuhan. Ia berkata selama 21 tahun anaknya mengidap leukemia, anaknya itu mengalami kekambuhan hingga empat kali.
"Tahun 2004 anak saya kambuh harus ditransplantasi akhirnya saya berangkatlah nyamperin anak saya transplantasi. Setelah transplantasi pulang lah saya balik ke Indonesia, anak saya di sana sekolah di Belanda untuk kuliah," cerita Ira ketika ditemui detikcom dalam acara #BeraniGundul dalam rangka Hari Kanker Anak Internasional, Minggu (4/3/2024).
Ira menceritakan bahwa kondisi anaknya jauh lebih membaik setelah melakukan transplantasi. Ia pun mengaku juga merasa lebih tenang dengan kondisi anaknya. Namun, semuanya berubah pada tahun 2005 ketika anaknya memutuskan untuk liburan ke Jakarta dari Belanda.
"Waktu liburan di balik ke Jakarta, namanya anak umur 24-25 susah diatur, dia merasa 'saya sudah sembuh' yaudah kehidupannya seperti anak muda yang begadang, makan saya juga gatau apa, akhirnya dia kambuh terus anak saya akhirnya meninggal dunia tahun 2005," katanya.
Semenjak saat itu kehidupan Ira berubah. Ia menganggap tugasnya untuk berurusan dengan penyakit kanker sudah selesai semenjak anaknya meninggal. Ira bahkan memutuskan mundur dari yayasan karena ingin beristirahat.
NEXT: Didatangi mendiang anak lewat mimpi
Namun Ira berkata bahwa Tuhan justru berkehendak lain. Ia menceritakan bahwa ia didatangi oleh mendiang anaknya melalui mimpi.
"Saya pikir tugas selesai saya, saya nggak mau urusan sama kanker. Tapi lagi-lagi Tuhan berkehendak lain, anak saya datang dalam mimpi saya, saya cuekin aja. Terus datang lagi ke mimpi saya lagi sambil agak marah, 'katanya janji mau nolongin anak kanker?'," cerita Ira.
"Saya kalau setiap dengar ini pasti nangis karena ini janji saya kepada dia. Dan saya janji sama Tuhan. Karena itu akhirnya saya akan bangkit lagi, tahun 2006 saya bikin YKAKI," tambahnya.
YKAKI hingga saat ini sudah berdiri 17 tahun berkonsentrasi membantu anak-anak pengidap kanker dari keluarga prasejahtera di Indonesia. YKAKI saat ini juga sudah tergabung keanggotaan organisasi internasional Childhood Cancer International (CCI).











































