Fakta-fakta Tewasnya Whistleblower Kasus Boeing John Barnett, Diduga Karena Ini

Fakta-fakta Tewasnya Whistleblower Kasus Boeing John Barnett, Diduga Karena Ini

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 13 Mar 2024 10:31 WIB
Fakta-fakta Tewasnya Whistleblower Kasus Boeing John Barnett, Diduga Karena Ini
John Barnett meninggal (Foto: BBC)
Jakarta -

CATATAN: Informasi ini bukan untuk ditiru. Jika Anda atau orang terdekat tengah mengalami depresi dan rentan melakukan bunuh diri, segera mendatangi bantuan profesional kesehatan psikiater dan psikolog setempat. Anda juga dapat menghubungi 119 ext. 9 atau Halo Kemenkes 1500-567 yang tersedia 24 jam.

Eks karyawan Boeing ditemukan tewas. Pria yang dikenal sebagai 'whistleblower' atau informan yang membocorkan dugaan masalah keselamatan di manufaktur pesawat terbang raksasa itu meninggal pada Sabtu (9/3/2024).

Boeing, tempat Barnett bekerja selama lebih dari tiga dekade juga menyampaikan belasungkawa atas berita kematiannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedih atas meninggalnya Tuan Barnett, dan rasa duka kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya," kata pihak produsen pesawat yang berbasis di Seattle, AS, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera.

Berikut beberapa fakta-fakta terkait kematian John Barnett:

ADVERTISEMENT

1. Disebut meninggal karena melukai diri sendiri

Menurut penjelasan petugas koroner di South Carolina, Amerika Serikat, pria 62 tahun itu meninggal karena luka yang diakibatkan oleh dirinya sendiri.

"Departemen Kepolisian Kota Charleston adalah lembaga investigasi. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia saat ini," ungkap kantor Koroner Charleston County Bobbi Jo O'Neal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, luka tersebut berupa luka tembak yang dilakukan sendiri pada Sabtu (9/3). Dilaporkan BBC, Barnett ditemukan tewas di truknya, yang diparkir di garasi parkir hotel.

2. Sempat diperiksa oleh pengacara Boeing

Barnett sempat diperiksa silang oleh pengacara Boeing dan pengacaranya sendiri, beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia.

Dikutip dari Fox Business, pengadilan berencana agar Barnett menjawab lebih banyak pertanyaan pada hari Sabtu itu. Namun, Barnett tidak hadir sesuai dengan rencana.

3. Kasus yang melibatkan Barnett

BBC, yang pertama kali memberitakan kabar kematian Barnett, mengatakan eks karyawan Boeing itu telah memberikan bukti dalam gugatan pelapor terhadap perusahaan tersebut beberapa hari terakhir.

Pada 2019, Barnett menurut laporan BBC menuduh Boeing sengaja memasang bagian-bagian yang rusak pada pesawat dan penumpang pada 787 Dreamliner yang dapat dibiarkan tanpa oksigen jika terjadi dekompresi mendadak.

Saat itu, Boeing membantah klaim Barnett dan bersikeras bahwa mereka mematuhi standar keselamatan tertinggi. Perusahaan yang mendominasi pasar pesawat komersial itu berada di bawah pengawasan ketat atas catatan keselamatannya, sejak dua kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing 737 MAX pada 2018 dan 2019.

NEXT: Pemicu seseorang mengakhiri hidup

4. Faktor risiko orang akhiri hidup

Dikutip dari Mayo Clinic, meskipun percobaan bunuh diri lebih sering terjadi pada wanita, pria lebih cenderung melakukan bunuh diri total dibandingkan wanita. Hal ini dikarenakan mereka lebih sering menggunakan metode yang lebih mematikan, seperti senjata api.

Sejumlah faktor risiko seseorang bunuh diri:

  • Pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.
  • Merasa putus asa, tidak berharga, gelisah, terisolasi secara sosial atau kesepian.
  • Alami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, seperti kehilangan orang yang dicintai, dinas militer, perpisahan, atau masalah keuangan atau hukum.
  • Memiliki masalah penyalahgunaan zat, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan dapat memperburuk pikiran untuk bunuh diri dan membuat seseorang merasa ceroboh atau impulsif untuk bertindak berdasarkan pikiran.
  • Miliki pikiran untuk bunuh diri dan miliki akses terhadap senjata api di rumah.
  • Memiliki gangguan kejiwaan yang mendasari, seperti depresi berat, gangguan stres pascatrauma, atau gangguan bipolar.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan mental, penyalahgunaan zat, bunuh diri, atau kekerasan, termasuk kekerasan fisik atau seksual.
  • Memiliki kondisi medis yang dapat dikaitkan dengan depresi dan pemikiran untuk bunuh diri, seperti penyakit kronis, nyeri kronis, atau penyakit mematikan.

5. Ciri-ciri orang yang akan melukai diri sendiri

  • Terlepas dari kasus tersebut, keinginan untuk melukai diri sendiri hingga bunuh diri bisa dialami siapa saja. Berikut tanda atau ciri-ciri yang bisa dikenali sebelum berujung fatal:
  • Merasa sedih berkepanjangan, perubahan suasana hati, dan mudah emosi.
  • Putus asa soal masa depan.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Menyendiri, menarik diri dari aktivitas sosial.
  • Perubahan penampilan atau kepribadian. Bisa jadi orang tersebut tiba-tiba kurang peduli dengan penampilannya.
  • Mendadak mengalami ketenangan setelah masa depresi dan bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut telah mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
  • Perilaku berbahaya atau merugikan diri sendiri seperti mengemudi sembrono, melakukan hubungan seks yang tidak aman, dan peningkatan penggunaan obat-obatan atau alkohol, dapat menunjukkan bahwa orang tersebut tidak lagi menghargai hidupnya.
  • Mereka yang memilih bunuh diri biasanya juga membuat beberapa persiapan. Salah satunya mengurus urusan pribadi seperti mengunjungi teman dan anggota keluarga, memberikan harta pribadi, membuat surat wasiat, dan membersihkan kamar atau rumah mereka. Beberapa orang akan menulis catatan sebelum bunuh diri.

Bunuh diri bukanlah penyakit mental, tetapi efek serius dari gangguan mental yang meliputi depresi berat, gangguan bipolar, gangguan stres pascatrauma, gangguan kepribadian, skizofrenia, gangguan penggunaan zat, gangguan kecemasan, gangguan makan seperti bulimia dan anoreksia nervosa bisa berujung bunuh diri.

Halaman 2 dari 2
(sao/suc)

Berita Terkait