Nestapa Wanita 22 Tahun Berwajah Lebih Tua gegara Keseringan Botox dan Filler

Round Up

Nestapa Wanita 22 Tahun Berwajah Lebih Tua gegara Keseringan Botox dan Filler

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 14 Mar 2024 05:05 WIB
Nestapa Wanita 22 Tahun Berwajah Lebih Tua gegara Keseringan Botox dan Filler
Viral wanita 22 tahun terlihat lebih tua karena keseringan Botox. (Foto: Tangkapan layar TikTok)
Jakarta -

Viral di TikTok soal pengakuan seorang wanita muda yang terlihat lebih tua karena keseringan Botox dan filler. Siapa sangka ternyata wanita bernama Shawna Eveler itu usianya baru 22 tahun.

Di akun TikTok miliknya, Eveler kerap membagikan video tentang fashion dan kehidupannya, berbagi bahwa dia masih berusia 22 tahun. Tidak sedikit warganet yang berkomentar wajahnya yang terlihat tua, bahkan ada yang menyebut seperti usia 45 tahun.

"45? Aku mungkin dianggap usianya di akhir 20-an, 30-an. Umurku 22, ya, mengejutkan," bebernya yang dikutip dari People.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eveler menceritakan saat pertama kali memposting soal prosedur kosmetiknya itu, dan mulai banyak warganet yang menghujatnya. Dia mengakui pemahamannya bahwa meskipun pilihannya mungkin tidak berlaku untuk semua orang, dia tetap nyaman dengan pilihannya itu.

"Aku merasa tidak ada yang boleh menghentikanmu untuk mendapatkan filler karena itu wajahmu sendiri. Tetapi orang-orang selalu mengatakan kepada saya bahwa saya terlihat lebih tua dan saya mengerti, saya terlihat lebih tua, saya mungkin bertingkah lebih tua, tapi 45?" ucapnya terkejut.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal yang dialami Eveler, seorang dokter kecantikan Dr Miriam Adebibe mengungkapkan botox dengan dosis tinggi dapat membuat otot membeku tanpa ada gerakan sama sekali. Ini yang kemungkinan bisa membuat seseorang terlihat awet muda dengan cara yang aneh atau bahkan malah tampak lebih tua dari usia sebenarnya.

"Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mulai menunjukkan garis-garis yang berkaitan dengan struktur di bawah kulit, seperti pembuluh darah besar, yang biasanya ditutupi oleh otot," kata Dr Adebibe.

Cara Kerja Botox

Dr Adebibe mengungkapkan Botox umumnya bekerja seperti 'racun' saraf yang digunakan untuk mengendurkan kontraksi otot-otot wajah yang ditargetkan. Hal ini akan mengurangi kerutan kulit yang intens dan berulang. Bahkan Botox menjadi salah satu cara untuk menjaga kolagen di kulit wajah.

"Botox preventif dapat digunakan untuk menunda garis-garis yang tergores di kulit secara permanen selama bertahun-tahun yang akan datang. Botox korektif juga dapat digunakan untuk memperbaiki garis dan kerutan yang ada."

Bagaimana Botox Bisa Menyebabkan Penuaan Dini?

Pendiri dan praktisi estetika tingkat lanjut di Perfect Skin Solutions, Dr Dev Patel, menjelaskan Botox bisa menyebabkan penuaan dini jika prosedur dilakukan secara tidak tepat. Salah satunya karena teknik atau dosis yang tidak sesuai.

"Teknik atau dosis yang tidak tepat saat menyuntikkan Botox dapat menyebabkan hasil estetika yang buruk, bahkan jika garis Anda terlihat lebih halus," tutur Dr Patel.

"Rasa berat di area alis atau kelopak mata ternyata bisa membuat wajah terlihat lebih tua, misalnya. Tindakan ini telah terlalu disederhanakan, sebagian disebabkan oleh banyaknya individu yang kurang terlatih yang ikut serta dalam hal ini (Botox)," lanjut dia.

Menurut Dr Patel, dalam melakukan prosedur botox tidak boleh sembarangan. Pasien harus bisa memastikan apakah dokter yang melakukan botox memiliki lisensi yang legal dan ahli di bidangnya.

NEXT: Batas Usia untuk Botox

Batas Usia untuk Prosedur Botox

Terkait ini, Dr Patel mengatakan tidak ada jawaban yang pasti terkait usia yang tepat untuk mendapatkan Botox. Sebab, kebutuhan setiap individu dan kondisi kulitnya bisa berbeda-beda.

"Umumnya, botox dipertimbangkan ketika garis-garis halus dan kerutan mulai terlihat lebih jelas, biasanya sekitar akhir usia 20-an hingga 30-an," kata Dr Patel.

Jika dilakukan dengan benar, botox akan memberikan tampilan yang lebih segar. Namun, manfaat botox ini dapat mencegah pembentukan dan garis-garis penuaan.

Oleh karena itu, akan lebih baik jika mendapatkan botox sebelum munculnya garis-garis statis. Namun, prosedur ini tidak akan menghilangkannya, hanya memudarkannya.

"Itu tidak berarti saya tidak memperbolehkan seseorang yang berusia 60-an atau 70-an untuk melakukan botox, tapi saya mungkin akan merekomendasikan pilihan pengobatan lain untuk pasien lanjut usia yang memiliki kerutan yang dalam. Hal ini terutama terjadi pada area dahi karena otot utama di sini membantu mengangkat alis," jelasnya.

Kasus Lain Botox yang Menyebabkan Penuaan Dini

Hal serupa juga pernah dialami TikToker kecantikan, Amy Chang. Di usia 20-an, dia sempat menyuntik Botox ke area otot masseter yang terletak di sisi wajah.

Otot masseter ini berfungsi membantu mengunyah dan meregang dari tulang pipi hingga tulang rahang.

"Pertama, saya menjalani Botox yang disuntikkan ke otot masseter. Saya ingin sekali memiliki wajah V-line," beber Amy yang dikutip dari Express UK.

Masseter Botox merupakan prosedur yang sering digunakan sebagai pengobatan untuk menggeretakkan gigi dan ketegangan rahang. Namun, ada juga yang menggunakannya secara kosmetik untuk melangsingkan wajah.

Amy menjelaskan seiring bertambahnya usia, semua jaringan di wajah akan menipis. Jika melakukan sesuatu, seperti Botox, itu akan menipiskannya lebih cepat dan mempercepat penuaan.

Melihat kondisi itu, Amy mengurangi melakukan eksfoliasi kulit. Saat itu, tekstur wajahnya terlihat kasar.

"Lihat semua jerawat ini teksturnya kasar, itu peradangan karena pengelupasan kulit yang berlebihan."

Sampai akhirnya, Amy memutuskan untuk berhenti melakukan Botox dan filler wajah. Ia merasa wajahnya terlihat lebih muda dan lebih baik dari sebelumnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/naf)

Berita Terkait