Peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan, alat, serta kepercayaan diri merawat gigi dan gusi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih menjaga kesehatan mulutnya.
Sejarah Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia
Dikutip dari laman World Oral Health Day, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia digagas oleh FDI World Dental Federation dan diperingati pertama kali pada 12 September 2007. Awalnya, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia diperingati untuk merayakan kelahiran pendiri FDI, dr Charles Godon.
Tapi hingga 2012, kampanye Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia tidak sepenuhnya berjalan. Lalu pada 2013, peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia dipindah ke 20 Maret. Hal ini dilakukan agar peringatan momen tersebut tidak bertabrakan dengan World Dental Congress yang digelar FDI setiap September.
Ada beberapa pertimbangan dipilihnya 20 Maret sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia, yaitu:
- Lansia harus memiliki 20 gigi asli di penghujung hidupnya untuk bisa dikategorikan sehat
- Anak-anak seharusnya memiliki 20 gigi susu
- Orang dewasa yang sehat harus memiliki total 32 gigi dan 0 karang gigi. Jika diekspresikan dalam bentuk angka, maka dapat diartikan 3/20 atau 20 Maret
Tema Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2024
Tahun ini, Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia mengangkat tema 'A Happy Mouth Is ...A Happy Body'. Melalui tema ini, FDI ingin mengajak orang-orang untuk memahami manfaat mulut yang sehat dengan menjelaskan hubungan antara kesehatan mulut dan kesehatan secara keseluruhan.
Kampanye ini juga bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar menghargai dan menjaga mulut mereka, serta memahami bahwa dengan melakukan hal tersebut, mereka juga dapat melindungi kesejahteraan secara keseluruhan.
Simak Video "Video: Menkes Budi Ingin Jenis Layanan Gigi di Puskesmas Ditingkatkan"
(ath/suc)