Spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis yang juga Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Dr dr Hindra Irawan Satari, SpA, M Trop Paed menuturkan anak yang mengidap Flu Singapura sebaiknya menjalani isolasi di rumah. Hal ini perlu dilakukan karena penyakit tersebut termasuk sangat mudah menular.
"Lama perjalanannya cuma seminggu tapi penyakit ini sangat menular. Jadi selama seminggu itu anak nggak perlu masuk sekolah dan dia diisolasi dari adik atau kakaknya supaya tidak menularkan," ucap Prof Hindra ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).
Prof Hindra menjelaskan penyakit yang memiliki istilah medis Hand Food Mouth Disease (HFMD) ini dapat menular dengan mudah melalui air liur yang masuk ke saluran pernapasan. Oleh karena itu, penggunaan masker menjadi sangat penting untuk pencegahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan walaupun anak sebaiknya diisolasi selama sakit, sekolah tempatnya belajar tidak harus sampai tutup karena khawatir karena penularan. Proses pembersihan bisa dilakukan untuk mencegah virus yang masih ada di lingkungan sekolah.
"Setelah seminggu anak bisa masuk sekolah, sekolah nggak usah ditutup. Sekolah itu cukup dipel, pakai desinfektan yang biasa aja, tembok disabun, meja-meja, alat sekolah, semua alat-alat yang dipakai anak itu dibersihkan dengan pembersih biasa," tambahnya.
Perawatan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan memberi anak obat penurun demam bila suhu tubuh mengalami kenaikan. Pastikan anak mengonsumsi makanan sehat agar nutrisi tubuh tetap terjaga.
"Anak-anaknya kalau demam ya dikasih obat demam, kadang batuk-pilek tapi jarang. Biasanya dikasih vitamin atau sebetulnya sayur-buah tiap hari itu sudah menolong. Kalau gizinya cukup bisa seminggu (sembuh)," pungkasnya.
(avk/suc)











































