Pernyataan Kate Middleton soal kondisi kesehatannya melalui tayangan video yang diunggah di sosial media baru-baru ini masih hangat diperbincangkan. Dalam videonya, Kate mengaku mengidap kanker dan tengah menjalani perawatan lebih lanjut. Meski begitu, ia tak mengungkapkan jenis kanker apa yang diidapnya.
Setelah pemberitahuan tersebut, tak sedikit orang, termasuk para ahli yang berspekulasi tentang kondisi kesehatan bangsawan yang bergelar Putri Wales itu. Para ahli sepakat bahwa Kate berhak atas privasi medis dan sang putri tidak berkewajiban untuk mengungkapkan rincian kondisinya. Namun, sejumlah dokter berbagi teori tentang potensi dan asal mula penyakit Middleton.
Salah satunya adalah Marc Siegel, profesor kedokteran klinis di NYU Langone Medical Center dan kontributor medis Fox News. Siegel mengatakan dia telah berbicara dengan banyak dokter kanker tentang kemungkinan asal mula diagnosis kanker yang diidap sang putri berdasarkan informasi yang tersedia sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut beberapa ahli onkologi terkemuka yang saya ajak bicara, kemungkinan besar dia mengidap kanker usus besar yang telah diangkat dan disembuhkan melalui pembedahan, atau kanker ovarium, rahim, atau serviks dini yang ditemukan secara tidak sengaja," ucapnya dikutip dari Fox News.
Pada tahun-tahun sebelumnya, telah dilaporkan bahwa Kate mengidap penyakit Crohn, yaitu penyakit radang usus kronis yang memengaruhi lapisan saluran pencernaan.
Siegel menjelaskan, penyakit radang usus meningkatkan risiko kanker usus besar atau kanker usus. Bahkan sebagian besar pasien Crohn memerlukan pembedahan untuk meringankan gejalanya.
"Dia mungkin saja menjalani operasi usus untuk mengatasi Crohn dan mereka kemudian menemukannya melalui patologi," ucap Siegel, menekankan bahwa itu adalah dugaan profesional berdasarkan pengalaman bertahun-tahun.
"Operasi semacam itu juga akan menjelaskan waktu pemulihan yang lebih lama, tambahnya.
Apabila benar demikian, kemoterapi untuk kanker usus besar atau kanker usus akan mencakup Oxiplatin (intravena) dan Xeloda (oral) selama beberapa pekan. Tindakan operasi bisa berupa histerektomi apabila ia mengidap kanker ovarium.
Kista ovarium juga dapat terlihat pada pencitraan rutin dan dapat diangkat melalui laparoskopi, dan diagnosis kanker sering kali ditemukan kemudian.
Akan tetapi, menurut Siegel, apabila Kate mengidap kanker ginekologi atau kanker yang menyerang organ reproduksi wanita, terdapat kondisi yang bertentangan dengan hal tersebut. Menurutnya, Kate tidak terlihat adanya tanda-tanda kerontokan rambut.
Siegel menjelaskan pasien kanker ginekologi biasanya menjalani kemoterapi menggunakan Taxol, yaitu pengobatan intravena utama untuk kanker tersebut yang biasanya memicu kerontokan rambut.
Sementara itu, kemo yang diberikan untuk kanker usus besar stadium awal tidak secara rutin dapat menyebabkan rambut rontok. Dalam pesan videonya, Middleton mengatakan dia telah memulai pengobatan "kemoterapi preventatif".
Apapun jenis kanker yang diidap Kate, Siegel berharap prognosis atau proses pemulihannya baik dan lancar. Kemungkinan kekambuhan disebutnya jauh lebih rendah dengan kemoterapi.
"Kabar baiknya adalah dia menggunakan kata 'pencegahan', yang berarti kanker telah diangkat secara keseluruhan, mungkin melalui reseksi usus, dan kemoterapi diberikan untuk meningkatkan kemungkinan tidak kambuh lagi," tutur Siegel.
Sang dokter mengajak masyarakat menghormati privasi Kate dan keluarganya, serta menunjukkan kasih sayang dan empati. Menurutnya, sang putri perlu didukung untuk bisa sembuh sepenuhnya.
(suc/suc)











































