Pekan Ke-4 Puasa Masih Susah Bangun Sahur? Catat Tips 'Setting' Jam Biologis

Pekan Ke-4 Puasa Masih Susah Bangun Sahur? Catat Tips 'Setting' Jam Biologis

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikHealth
Rabu, 03 Apr 2024 03:36 WIB
Pekan Ke-4 Puasa Masih Susah Bangun Sahur? Catat Tips Setting Jam Biologis
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/kertlis
Jakarta -

Puasa sudah memasuki pekan keempat, namun banyak orang masih susah untuk bangun sahur dan memilih lanjut tidur melewatkan waktu sahur.

Praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thiomas Ulita, SpS, menyebutkan pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang siklus hidupnya mengikuti pola tertentu dan membutuhkan waktu untuk adaptasi ketika mengalami perubahan.

Hal tersebut juga berlaku terhadap pola tidur yang tentunya membutuhkan adaptasi selama bulan puasa. Mengatasi hal tersebut, dr Paulina menyarankan agar kebutuhan tidur tetap harus tercukupi. Tidak hanya itu, menggeser waktu tidur tidak terlalu malam juga dapat membantu cepat beradaptasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu tidurnya yang digeser menjadi lebih awa supaya kebutuhan tidur malam tetap tercukupi, minimal 4 jam," saran dr Paulina saat berbincang dengan detikcom.

Selain itu, dr Paulina juga menyarankan supaya tidak mengonsumsi makanan yang terlau berat ketika makan malam. Hal tersebut dikarenakan perut membutuhkan waktu lama untuk mencerna, ditambah adanya risiko refluks atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.

ADVERTISEMENT

"Apakagi kalau makanannya tinggi lemak, itu butuh waktu lebih lama (untuk dicerna)," terang dr Paulina.

NEXT: Pentingnya Sleep Hygiene

Konsumsi kopi dan minuman berkafein juga harus dihindari ketika malam hari. Kandungan kafein dalam kopi dapat menyebabkan susah tidur, sehingga kebutuhan tidur dapat tidak terpenuhi. Menghindari minuman berkafein dapat membantu mempercepat proses adaptasi.

Selain itu, dr Paulina juga menekankan pentingnya sleep hygiene. Salah satunya dengan mematikan lampu ketika sudah waktunya tidur.

"Kalau lampu gelap berarti hormon melatoninnya akan lebih banyak keluar. Hormon melatonin itu memacu kita mengantuk, memacu untuk tidur. Kalau hormon melatoninnya banyak maka stage tidur kita terpenuhi sehingga kualitas tidurnya jadi baik," jelas dr Paulina.

"Kalau kualitas tidurnya bagus maka tubuh akan cukup dengan tidur yang misalnya singkat sekitar 4-6 jam sehingga bisa bangun pada waktu yang diinginkan. Dan yang paling penting butuh habituasi kembali, jadi bikin lagi aturan waktu tidur yang sama setiap hari," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(suc/suc)

Berita Terkait