Anak-anak rentan mengalami gangguan kesehatan saat diajak mudik, baik menggunakan transportasi umum maupun pribadi. Kondisi perjalanan yang mungkin membuat mereka lelah bisa bikin drop, ditambah mudik kali ini juga memasuki periode musim pancaroba.
Mudik selalu berkaitan dengan perjalanan jauh, pertemuan, keramaian, dan interaksi sosial. Di balik itu semua, terdapat ancaman penularan penyakit menular, terutama melalui droplet atau kontak fisik. Risiko ini dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, termasuk gangguan saluran pernapasan yang akut.
"Jadi biasanya tetap ada risiko, terutama iritasi saluran pernapasan akut atau ISPA," ucap dr Dwinanda Aidina, SpA, Subsp.IPT, dalam diskusi dengan media, Jumat (5/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain risiko ISPA, ada juga risiko lain yang harus dipertimbangkan ketika membawa anak-anak saat mudik. Salah satunya adalah pola makan yang tidak teratur atau konsumsi makanan tidak sehat karena memilih tempat makan yang seadanya.
"Pada saat mudik pola makannya jadi tidak teratur. Atau malah jajan sembarangan. Bisa jadi diare itu ya," terang dr Dwinanda.
Meskipun mudik selama musim pancaroba dapat meningkatkan risiko anak-anak terkena penyakit, orang tua bisa mencegah hal ini terjadi. dr Dwinanda mengatakan jika situasinya sangat ramai, penting bagi orang tua untuk memakaikan masker saat berada di tempat-tempat keramaian.
"Usahakan pakai masker di tempat keramaian. Apalagi kalau ruangan tertutup, tidak ada ruangan terbuka," jelasnya
Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan anak-anak untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah buang air guna menghindari penularan penyakit melalui kontak dengan tangan yang terkontaminasi.
"Karena kan anak memegang-megang benda-benda asing, terus megang mulut. Jadi harus rajin cuci tangan ya. Sebaiknya cuci tangan dengan sabun. Atau lebih mudahnya menggunakan hand sanitizer," ujarnya.
Kemudian, penting untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang dan menjaga jadwal makan anak yang teratur. Memastikan anak-anak tetap mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan mengikuti jadwal makan yang teratur dapat membantu menjaga kesehatan mereka, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
"Karena kadang kalau liburan, makannya bebas. Jajannya bebas ya, jadi tetep harus diatur porsinya. Nutrisinya gitu ya, boleh lah jajan sekali, tapi kalau bisa cari yang tempatnya bersih," tandasnya.
Selain itu, disarankan untuk melengkapi semua vaksinasi sebelum melakukan perjalanan mudik, terutama bagi balita yang rentan terhadap berbagai penyakit. Vaksinasi adalah langkah penting dalam melindungi kesehatan anak-anak dari berbagai macam penyakit menular yang dapat mereka hadapi selama perjalanan.
"Karena balita sendiri dengan vaksinasi saja mungkin antibodinya belum cukup untuk melawan penyakit tertentu yang dapat menular. Jadi apabila sama sekali nggak divaksin, akan lebih rentan lagi mengalami penyakit yang berat," terangnya.
Yang perlu menjadi perhatian lagi, jika anak sedang sakit, sangat penting untuk tidak memaksa mereka untuk melakukan aktivitas yang berat. Misalnya saja, jika anak sedang mengalami panas, batuk, dan pilek tapi masih dipaksa untuk menghadiri pertemuan keluarga besar setelah sampai di kampung halaman, hal ini dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kepada anak-anak lain.
"Jadi kalau ngga darurat, baiknya yang sakit ini tidak diajak. Istirahat. Karena istirahat juga salah satu faktor untuk penyembuhan penyakit. Jadi dengan istirahat yang cukup, sembuhnya juga akan lebih baik," jelasnya.
Ikuti berita-berita terkini arus mudik dan arus balik di BRI Teman Mudik.
Simak Video "Video: Ratusan Anak Terjangkit ISPA-Penyakit Kulit Pascabanjir di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































