5 Fakta Narkoba Kush di Sierra Leone yang Pakai Campuran Tulang Manusia

Round Up

5 Fakta Narkoba Kush di Sierra Leone yang Pakai Campuran Tulang Manusia

Atta Kharisma - detikHealth
Senin, 08 Apr 2024 04:10 WIB
5 Fakta Narkoba Kush di Sierra Leone yang Pakai Campuran Tulang Manusia
Narkoba jenis kush beredar di kalangan pemuda Sierra Leone. (Foto: AFP/JOHN WESSELS)
Jakarta -

Sierra Leone, sebuah negara di Afrika Barat, tengah menjadi sorotan. Baru-baru ini, negara tersebut menetapkan status darurat nasional akibat tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakatnya.

Narkoba yang bernama kush itu pun ramai menjadi pembicaraan. Pasalnya, salah satu bahan untuk membuat obat tersebut adalah tulang manusia yang sudah dihaluskan. Karena alasan itu pula, banyak anak muda di Freetown, ibukota Sierra Leone, nekat menggali kuburan untuk mendapatkan kerangka manusia.

Berikut fakta-fakta mengenai narkoba kush yang merajalela di Sierra Leone.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Muncul sekitar 6 tahun lalu

Dikutip dari Africa News, narkoba kush merupakan obat sintetik yang pertama kali muncul sekitar enam tahun lalu. Meski sudah cukup lama beredar, informasi tentang kush hingga saat ini masih samar.

Umumnya, kush digunakan dengan cara digulung dan dibakar seperti rokok atau ganja.

ADVERTISEMENT

2. Disebut Narkoba 'Zombie'

Penyalahgunaan kush dapat menyebabkan dampak yang sangat serius terhadap kejiwaan. Dikutip dari Telegraph, pengguna kush dilaporkan menunjukkan perilaku seperti zombie, seperti teler dengan kepala terkulai, atau tidur sambil berdiri.

Tak hanya itu, pengguna kush juga dilaporkan sering membenturkan kepala ke dinding, berjalan di lalu lintas yang ramai, dan lompat dari tempat tinggi.

3. Dibuat dengan campuran tulang manusia

Kush dibuat dengan racikan berbagai macam herbal dan bahan kimia berbahaya. Namun yang paling menyedot atensi banyak orang adalah penggunaan tulang manusia sebagai salah satu bahan utamanya.

Dikutip dari BBC, kush dibuat dengan menggunakan tulang manusia yang sudah digiling atau dihaluskan. Tulang tersebut kemudian dicampurkan dengan marijuana, herbal, dan zat kimia berbahaya untuk memperkuat efek obat tersebut.

Next: Polisi harus jaga kuburan

4. Polisi terpaksa jaga kuburan

Karena kush dibuat dengan campuran tulang manusia, banyak anak muda di Freetown dilaporkan nekat menggali kuburan demi mendapatkan bahan untuk obat tersebut. Akibatnya, pihak kepolisian setempat terpaksa memperketat penjagaan di kawasan kuburan untuk mencegah aksi tersebut.

5. Picu kenaikan pasien di rumah sakit jiwa

Selain menelan ratusan korban jiwa, penyalahgunaan kush juga sangat berpengaruh terhadap kondisi pemuda di Sierra Leone. Rumah sakit jiwa satu-satunya di Sierra Leone menuturkan antara 2020 hingga 2023, penerimaan pasien terkait kush melonjak hampir 4 ribu persen hingga mencapai 1.865 orang.

Merespons hal tersebut, Preside Sierra Leone, Julius Maada Bio meminta para pejabat untuk membentuk Satuan Tugas Nasional Penyalahgunaan Narkoba dan Zat Terlarang yang fokus utamanya 'memerangi' krisis kush.

"Pusat-pusat tersebut akan didirikan di setiap distrik dan dikelola secara memadai oleh para profesional terlatih untuk memberikan perawatan dan dukungan kepada orang-orang yang kecanduan narkoba," ungkap Presiden Bio.

Halaman 2 dari 2
(ath/up)

Berita Terkait