Kelakar 'Keberhasilan' Menkes: Nggak Pernah Lihat Presiden Masuk RS Kan?

Kelakar 'Keberhasilan' Menkes: Nggak Pernah Lihat Presiden Masuk RS Kan?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 25 Apr 2024 12:17 WIB
Kelakar Keberhasilan Menkes: Nggak Pernah Lihat Presiden Masuk RS Kan?
Foto: Andhika Prasetia/detikHealth
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin berkelakar soal kerjanya sebagai menteri di era Presiden Joko Widodo.

"Teman-teman nggak pernah lihat bapak Presiden kita masuk RS kan? Itu artinya menteri kesehatannya berhasil," katanya disambut tawa hadirin dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (24/4/2024).

Menkes mengatakan tugas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah menjaga setiap orang tetap sehat, bukan hanya mengobati yang sakit. Karenanya, kata Menkes, fokus pemerintah perlu diubah agar mengedepankan langka preventif dibandingkan hanya kuratif dan rehabilitatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini mengingat sarana dan prasarana kesehatan tidak merata di seluruh wilayah.

"Dari dulu fokusnya kita banyak urusin mengobati orang sakit," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kader posyandu diurusi, posyandunya bagus, puskesmas juga lengkap, alat-alatnya ada itu kurang mendapat perhatian karena kurang seksi, lebih seksi yang mengobati orang sakit," sambungnya lagi.

Ia juga menyampaikan Presiden Jokowi telah menugaskan dirinya dalam proses menuju Indonesia Emas 2045. Jokowi, kata Menkes, meminta agar sistem kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan.

baca juga

Menkes mengatakan syarat Indonesia Emas 2045 yang paling penting adalah masyarakat pintar dan sehat, kedua faktor tersebut menurutnya harus imbang.

"Kalau orangnya nggak sehat, nggak pinter, nggak mungkin gajinya Rp15 juta, pasti gajinya cuma Rp1 juta atau Rp2 juta. Dan saya bilang ke bapak Presiden, 'Pak Presiden, sehatnya mesti duluan daripada pinter' begitu," ujarnya.

Tak hanya itu, Menkes juga menceritakan pengalamannya mewakili Indonesia dalam pertemuan negara-negara G7 dan G20 sebagai Menteri Kesehatan. Ia mengatakan, di seluruh dunia kementerian di bidang kesehatan diberi nama menteri kesehatan, bukan menteri kesakitan atau menteri penyembuhan.

Artinya, tindakan preventif perlu dikedepankan selain tindakan kuratif.

"Nggak pernah saya nemu yang namanya menteri kesakitan atau menteri menyembuhkan orang sakit. Nggak ada. Jadi itu sebabnya memang tugasnya kita di Kementerian Kesehatan menjaga tetap sehat, bukan mengobati orang sakit saja," pungkasnya.




(suc/up)

Berita Terkait