Mantan auditor AeroSystem Boeing, Joshua Dean (45) meninggal dunia setelah dirawat beberapa minggu di rumah sakit. Dean merupakan whistleblower Boeing yang mengungkap soal cacat produksi pada pesawat Boeing 737 MAX.
Dean sempat mengajukan pengaduan ke Federal Aviation Administration (FAA) dengan tuduhan pelanggaran serius pada lini produksi 737 di Spirit. Anggota keluarga menyebut Dean meninggal dunia pada Selasa (30/4/2024).
Berikut fakta-fakta kematian Dean yang diduga janggal dikutip dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sakit parah mendadak
Diberitakan Seattle Times, Dean dirawat di rumah sakit karena kesulitan bernapas. Dia sempat diintubasi dan dinyatakan mengidap pneumonia dan infeksi serius.
Hasil CT scan menunjukkan bahwa dia juga mengalami stroke. Sesaat sebelum kematiannya, dokter mempertimbangkan untuk mengamputasi tangan dan kakinya, yang menjadi hitam karena infeksi, sehingga membingungkan keluarga dan dokter.
"Dia berada dalam kondisi terburuk yang pernah saya ketahui atau dengar. Bahkan rumah sakit pun menyetujuinya," tulis saudara iparnya, Kristen Dean, di Facebook pada hari Sabtu (4/5), sebelum merinci prosedur penyelamatan nyawa yang coba dilakukan dokter untuk menyelamatkannya.
2. Keluarga minta autopsi
Pengacaranya, Robert Turkewitz, mengatakan Dean menerima beberapa diagnosis termasuk flu, pneumonia, dan MRSA, sehingga mendorong keluarganya untuk melakukan autopsi.
"Dia adalah individu yang sehat, makan dengan baik dan berolahraga," kata Turkewitz kepada NBC News.
"Jadi rasanya aneh kalau dia pergi begitu cepat," lanjutnya.
3. Bukan kematian whistleblower Boeing pertama
Pada Maret lalu, whistleblower Boeing John 'Mitch' Barnett ditemukan tewas setelah diduga menembak dirinya sendiri. Menurut penjelasan petugas koroner di South Carolina, Amerika Serikat, pria 62 tahun itu meninggal karena luka yang diakibatkan oleh dirinya sendiri.
BBC, yang pertama kali memberitakan berita kematian Barnett, mengatakan mantan karyawan tersebut telah memberikan bukti dalam gugatan pelapor terhadap perusahaan tersebut dalam beberapa hari terakhir sebelum dia ditemukan tewas.
Barnett menghabiskan hampir tiga dekade bekerja di Boeing. Pada 2019, Barnett sempat mengatakan kepada New York Times bahwa dia telah menemukan "kumpulan atau serpihan logam" tergantung di kabel kendali penerbangan yang dapat menyebabkan kerusakan besar jika menembus kabel.
(kna/suc)











































