Laporan dari China

Siasat RSIA di China Tekan Angka Kematian Ibu-Bayi di Tengah Penurunan Populasi

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 17 Mei 2024 12:58 WIB
Foto: Nafilah/detikHealth
Beijing -

China tengah menghadapi tren penyusutan populasi imbas angka kelahiran rendah. Menyelamatkan bayi yang baru saja lahir menjadi hal krusial untuk mempertahankan jumlah populasi.

Banyak rumah sakit berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka kasus kematian bayi baru lahir.
Misalnya RS di Qiqihar, China, dari laporan 1.800 bayi baru lahir sepanjang tahun, angka kematian sukses ditekan menjadi 0,1 persen.

"Angka kematian kelahiran sebetulnya nggak pernah mengumpulkan secara spesifik, tetapi secara gambaran keseluruhan bisa dibilang kita berada di angka 0,1 persen," tutur Kepala Obstetri dan Ginekologi Sanjiu Hospital Zhang Wenqin, saat ditemui di Qiqihar, China, Kamis (16/5/2024).

Zhang menyebut pihak RS akan melakukan prioritas skrining secara rutin saat ditemukan anak yang tidak bisa berkembang dengan baik, atau berpotensi kelahiran prematur.

Skrining

Kebanyakan penyebab bayi prematur di China disebutnya tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di banyak negara lain. Bisa terjadi karena infeksi maupun riwayat risiko genetik.

"Tapi mungkin yang paling sering diketahui adalah akibat ketuban pecah dini," tandas dia.

Bayi yang lahir secara prematur umumnya rentan mengalami gangguan kesehatan karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna.
"Pemeriksaan untuk ibu dan bayi dalam kandungan juga, juga disediakan teknologi yang cukup canggih, memadai dan obat-obatan," sambungnya.

Meski begitu, risiko tersebut sebetulnya nyaris selalu lebih dulu dicegah dengan pemeriksaan dini.

Wajib Lahiran di RS-Klinik

Aturan melahirkan di China terbilang ketat. Tidak ada satu orang pun yang boleh melahirkan di luar rumah sakit maupun klinik. 'Sanksinya', yang bersangkutan bisa jadi tidak mendapatkan akta kelahiran.

"Jadi tidak ada yang melahirkan di rumah," katanya.

Meski begitu, hal ini sejalan dengan meratanya fasilitas kesehatan, sekalipun di wilayah yang bukan termasuk pusat kota. Bila teknologi dalam faskes daerah belum memadai untuk menangani penyakit tertentu pada ibu hamil maupun anak, sistem rujukan ke faskes dengan tingkat lebih tinggi juga berlaku di China.




(naf/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork