Nggak Kalah dari Jepang, Penduduk di Wilayah RI Ini Bisa Berumur sampai 100 Tahun

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 12 Jul 2024 05:31 WIB
Ilustrasi potret lansia di Indonesia (Foto: Dikhy Sasra)
Jakarta -

Masyarakat Jepang dikenal memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Bahkan tak sedikit penduduknya yang hidup hingga berusia 100 tahun dan tetap sehat juga produktif.

Tak kalah dari Negeri Sakura, Indonesia ternyata juga punya lho wilayah yang penduduknya memiliki umur panjang, bahkan ada yang usianya lebih dari 100 tahun. Hal ini terungkap dari sebuah studi baru yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerja sama dengan Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA).

Studi yang berjudul Health Active Aging and Longevity (Halo Project) in Indonesia: Nutritional and Health The Status, Lifestyle, Profiles, Quality of Life, and Environmental Quality from Gili Iyang and Miduana Villages, meneliti dua wilayah Indonesia yang berlokasi di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim), dan Dusun Miduana, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar).

Penelitian ini melibatkan 79 responden penduduk dari kedua wilayah tersebut. Sekitar 42 responden berasal dari Gili Iyang dan 37 lainnya dari Miduana. Dari sisi gender, responden perempuan berjumlah 48 orang, sementara responden pria berjumlah 31 orang.

"Kedua wilayah tersebut terkenal dan populer di media sosial karena memiliki populasi berusia panjang," kata Prof Dr rer Physiol dr Septelia Inawati Wanandi, Guru Besar Departemen Biokimia dan biologi Molekuler FKUI sekaligus peneliti utama dari studi tersebut saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).

Hasilnya, lansia di Gili Iyang yang berusia 78-79 tahun berjumlah 5 orang, 88-89 tahun berjumlah 12 orang, 98-99 tahun berjumlah 17 orang, dan 100 hingga lebih dari 100 tahun berjumlah 8 orang.

Sementara di Miduana lansia yang berusia 70-79 tahun berjumlah 8 orang, 88-89 tahun berjumlah 14 orang, 98-99 tahun berjumlah 12 orang, 100 hingga lebih dari 100 berjumlah 3 orang.

Apa Penyebabnya?

Di balik umur panjang yang didapatkan penduduk Gili Iyang dan Miduana, terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi. Di antaranya gaya hidup, aktivitas fisik, nutrisi, sosial ekonomi, psikologis, dan lingkungan dari dua wilayah tersebut.

Prof Septelia mengatakan para lansia di kedua wilayah tersebut sama-sama masih aktif dalam keseharian mereka. Bahkan masih ada yang masih bekerja meski usianya tidak lagi muda.

Para lansia di dua wilayah tersebut juga tetap menjaga hubungan terhadap keluarga dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Mereka juga mendapatkan perawatan yang baik dari orang di sekitarnya.

"Terdapat kesamaan dalam aspek gaya hidup, aktivitas fisik, psikologis, dan sosial ekonomi lansia di kedua wilayah ini yang mempengaruhi panjang usia yang sehat dan aktif," imbuhnya lagi.

Selain itu, faktor lingkungan yang mendukung membuat para lansia di dua wilayah tersebut merasa nyaman dengan lingkungan mereka tinggal. Juga, faktor nutrisi atau makanan yang dikonsumsi. Para lansia tersebut diketahui mengonsumsi makanan sehat, segar dan bersumber langsung dari alam.



Simak Video "Video: Bukan Cuma Plantar Fasciitis, Shin Splint Juga Bahaya Bagi Pelari Pemula"

(suc/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork