Tips Penanganan Penyakit Jantung dari Tim Dokter RS Regina Maris

Tips Penanganan Penyakit Jantung dari Tim Dokter RS Regina Maris

Finta Rahyuni - detikHealth
Sabtu, 13 Jul 2024 15:54 WIB
Tips Penanganan Penyakit Jantung dari Tim Dokter RS Regina Maris
Foto: RS Regina Maris
Medan -

Rumah Sakit Regina Maris membuka layanan Regina Heart Center atau pusat layanan jantung yang dilengkapi dengan dokter-dokter yang kompeten. Tim dokter di RS itu turut membagikan tips penanganan bagi masyarakat yang mengidap penyakit jantung.

dr Henry Dharmawan Panjaitan, Sp.JP(K) mengatakan kondisi tubuh yang sehat akan membuat masyarakat terhindar dari penyakit jantung. Dia juga menyampaikan tujuan berdirinya Regina Heart Center itu adalah untuk membantu masyarakat yang mengalami permasalahan jantung.

"Sejak berdirinya Regina Heart Center ini, tujuan dan komitmen kami adalah memberikan bantuan atau hal yang terbaik yang bisa kami lakukan ke masyarakat, khususnya Kota Medan, yang mengalami masalah jantung. Kalau kita sehat, kita terhindar dari penyakit jantung. Terutama serangan jantung yang akhir-akhir ini kita lihat cukup sering di masyarakat kita," kata dr Henry saat acara pembukaan layanan Regina Heart Center, Jumat (12/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Henry menjelaskan jika berbicara tentang serangan jantung, juga berbicara mengenai pembuluh darah jantung. Dia menjelaskan penyempitan pembuluh darah akan mengakibatkan darah yang masuk ke jantung berkurang.

"Artinya, kita yang seharusnya aliran darahnya cukup, jadi berkurang. Jantung itu akan memberikan reaksi berupa nyeri dada yang bisa memberikan dampak yang tidak baik atau hal yang tidak baik. Kalau lambat ditangani, sehingga ini ada emergency," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menyampaikan setiap orang bisa terkena serangan jantung. Menurutnya, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu serangan jantung itu, yakni faktor yang bisa dimodifikasi dan tidak bisa dimodifikasi.

"Kita semua bisa terkena serangan jantung karena kita memiliki faktor risiko. Ada faktor risiko yang bisa kita modifikasi, ada yang tidak bisa kita modifikasi. Contohnya usia tidak bisa kita modifikasi, kalau yang lain bisa kita modifikasi. Jadi, kita harus mengontrol faktor risiko," kata Henry.

"Serangan jantung, gejalanya itu yang paling sering adalah nyeri dada. Nyeri dada itu bisa bermacam-macam, sehingga orang bisa mis. Bisa seperti tertimpa benda berat, diremas, tertekan, panas, dan bisa menjalar ke rahang seperti tercekik," sambungnya.

Bagi yang merasakan nyeri di dada lebih dari 20 menit, Henry menyarankan untuk segera ke rumah sakit. Menurutnya semakin cepat ditangani, maka peluang untuk bisa selamat juga semakin besar.

"Jadi, tidak ada pengobatan serangan jantung yang bisa cepat kita lakukan di rumah. Begitu kita punya gejala nyeri dada yang khas, lebih dari 20 menit, keringat dingin, sesak napas, segera bawa ke rumah sakit, karena ada hal-hal yang harus dilakukan di rumah sakit. Prinsip serangan jantung, makin cepat ditangani, makin tinggi angka keberhasilannya untuk hidup dan selamat, karena di rumah sakit tim emergency sudah tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Henry menjelaskan dokter jantung di RS Regina Maris selalu siaga selama 24 jam. Dengan begitu, masyarakat yang dilarikan ke RS Regina Maris karena mengalami serangan jantung, akan langsung ditangani oleh tim dokter.

Masyarakat yang membutuhkan bantuan dari Regina Heart Center juga bisa menghubungi call center: 061 8001 2000.

"Saya dr Andika, dr Anggia, dr Bob, jika ada kasus-kasus seperti ini kita standby 24 jam, lab katedrisasi standby 24 jam, gak ada tutupnya. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat, ini yang kita lakukan," kata Henry.

dr Henry juga menjawab soal adanya beberapa kasus masyarakat yang terkena serangan jantung saat berolahraga. Kebanyakan, kata Henry, yang terkena serangan jantung saat berolahraga itu, adalah orang yang berolahraga berat pada malam hari.

"Olahraga itu baik, tapi ingat, yang sering terkena serangan jantung itu adalah orang yang melakukan olahraga berat, terutama di malam hari. Kenapa? walaupun masih usia muda, malam hari itu harusnya waktu untuk tubuh kita tidur," ujarnya.

Sebaiknya, kata Henry, jika ingin berolahraga di malam hari, perlu istirahat terlebih dahulu. Dengan begitu, stamina tubuh juga tetap terjaga.

"Kalau anda mau melakukan olahraga berat, boleh saja, tapi usahakan istirahat dulu, paling tidak itu untuk mencegahnya. Lalu, pemanasan yang cukup, hindari makan obat atau makan makanan yang bisa merangsang irama jantung jadi naik, seperti minuman penambah energi, kopi dan sebagainya. Saran saya, kalau mau olahraga berat di malam hari, istirahat dulu, tapi tidak boleh sampai terlalu capek karena tubuh kita malam itu seharusnya tidur," tuturnya.

Konsultan Jantung Intervensi dan Intensivis RS Regina Maris dr Andika Sitepu, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSC, MH(Kes) mengatakan penyakit jantung koroner menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Semakin lama, kata Andika, pasien pengidap penyakit jantung semakin muda.

"Jadi, penyakit jantung koroner merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Sekarang ini pasien yang terkena itu semakin muda. Dulu saya pertama kali belajar jantung, sekitar 20 tahun lalu, itu pasiennya di atas 50 tahun, kalau ada pasien umur 40-an itu serangan jantung, itu kita bawa jadi laporan kasus, karena sangat langka," kata Andika.

"Kalau sekarang tidak, pasien saya mayoritas umur 40-an. Bahkan, ada yang 20-an sudah serangan jantung. Jadi, dalam 20 tahun ini, perubahannya sangat cepat," sambungnya.

Tim dokter jantung lainnya dr Anggia Chairuddin Lubis, Sp.JP(K) mengatakan semua orang pastinya ingin sehat dengan berolahraga. Lalu, bagaimana jika olahraga malah membuat masyarakat mengalami sakit, seperti sakit jantung.

Jadi, menurutnya, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan. Pertama, yakni kondisi tubuh

"Pertama orangnya sehat atau tidak. Kedua, jenis olahraganya, olahraga yang banyak mengundang adrenalin atau yang sering menggunakan smash, seperti badminton atau tenis, itu risikonya lebih tinggi," kata Anggia.

Kemudian, kondisi lokasi olahraga, kata Anggia, juga sangat berpengaruh. Olahraga yang dilakukan di dalam ruangan akan berbeda pengaruhnya dengan olahraga di luar ruangan.

"Dilakukan di dataran rendah atau tinggi itu juga tekanan oksigennya berbeda dan risikonya juga berbeda. Begitu juga di waktu di siang atau malam hari, risikonya juga berbeda," jelasnya.

Anggia turut menjelaskan kecepatan detak jantung normal manusia dan pada saat beraktivitas fisik.

"Pada kondisi santai maka denyut jantung atau nadi yang dapat kita raba di tangan kita, harus berada di kisaran 60-100 (per menit), pada saat kondisi santai. Kalau kita tidur, dia bisa sedikit di bahwa 60, 50-60, tapi kalau kita lagi aktivitas fisik atau stres emosional, bisa sedikit di atas 100, bisa 110 atau 120," imbuhnya.

Untuk diketahui, RS Regina Maris Medan membuka layanan baru, yakni Regina Heart Center dengan layanan jantung terlengkap dan modern. Dengan begitu, masyarakat yang akan berobat jantung sudah tidak perlu lagi ke luar negeri, cukup di RS Regina Maris.

dr Andika Sitepu, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FAPSC, MH(Kes) mengatakan pembukaan layanan ini merupakan komitmen dalam menanggulangi permasalahan penyakit kardiovaskular yang dirasa sangat penting. Regina Maris sendiri, kata Andika, telah melakukan tindakan ke sejumlah pasien dari luar Kota Medan.

"Regina Maris telah melakukan tindakan terhadap pasien-pasien dari luar kota, seperti dari Aceh, Riau, Padang, Jakarta, dan wilayah Indonesia lainnya," kata Andika.

dr Andika menjelaskan peralatan di Regina Heart Center ini sudah lengkap dan canggih. Layanan ini tersedia dengan MRI khusus jantung.

"Layanan jantung yang saat ini sudah tersedia dengan teknologi advance dan termodern, yakni MRI Jantung yang merupakan pertama di Sumatera, CT scan jantung, Enhanced External Counter Pulsation (EECP), Holter Monitoring, Echocardiography, Treadmill, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM)" ujarnya.

dr Anggia Chairuddin Lubis, Sp.JP(K) menjelaskan Regina Heart Center ini merupakan one stop service atau layanan terpadu satu pintu. Dengan begitu, masyarakat dapat mendapatkan layanan jantung dalam satu tempat.

"Jadi, memang layanan Heart Centre ini kita buat one stop service. Jadi, kita berharap masyarakat Medan ataupun masyarakat Sumut datang ke sini, di satu titik mendapatkan seluruh pelayanan fasilitas jantung. Mulai dari pencegahan hingga pengobatan paling canggih sekalipun. Jadi, kita semua punya fasilitas baik, di samping SDM yang cukup lengkap," kata Anggia.

Selain memiliki fasilitas yang lengkap, kata Anggia, layanan ini juga menyediakan dokter-dokter yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Dokter-dokter tersebut juga telah memiliki pengalaman bekerja di luar negeri.

"Keunggulannya saya pikir ada beberapa aspek, pertama dari segi SDM. Dokter-dokter jantung yang di sini mayoritas sudah memiliki pengalaman bekerja atau dilatih di luar negeri. Ada yang dari Australia, Malaysia, India, China, Filipina dan beberapa negara lainnya. Kedua, dari segi fasilitas peralatan juga kita memiliki fasilitas lengkap. Jadi, tidak perlu ke mana-mana lagi, seluruh fasilitas jantung sudah ada," sebutnya.

Anggia mengatakan dengan SDM dan peralatan yang canggih ini, masyarakat sudah tidak perlu lagi berobat jantung ke luar negeri dan cukup di RS Regina Maris.

"Seharusnya tidak perlu (ke luar negeri), fasilitas sudah sangat baik, dengan kita tahu keramahan yang luar biasa dari RS Regina Maris," jelasnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Cara Anak Muda agar Tak Terserang Penyakit Jantung"
[Gambas:Video 20detik]
(anl/ega)

Berita Terkait