Dugaan Menkes soal Bullying 'Maut' PPDS, Ada Kasus Lain Tapi Ditutup-tutupi

Dugaan Menkes soal Bullying 'Maut' PPDS, Ada Kasus Lain Tapi Ditutup-tutupi

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 15 Agu 2024 17:29 WIB
Dugaan Menkes soal Bullying Maut PPDS, Ada Kasus Lain Tapi Ditutup-tutupi
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth)
Jakarta -

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menanggapi soal kasus meninggalnya ARL, peserta Program Pendidikan Spesialis (PPDS) program studi anestesi Universitas Diponegoro RSUP Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, yang diduga bunuh diri akibat di-bully.

Ia menduga selain kasus ARL, kemungkinan ada kasus serupa namun ditutupi. Terlebih, Menkes menyebut banyak mahasiswa PPDS yang ingin melakukan bunuh diri.

"Bahkan korban jiwa tidak hanya hari ini saja biasanya ditutup-tutup, baru kali ini saja ini terbuka. Dan kita akan beresin ini secepat mungkin," imbuhnya kepada wartawan di Istana Wakil Presiden, Kamis (15/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini Kemenkes sudah kita kirim ke sana. Dirjen saya juga sudah menghadap Pak Rektor. Saya sudah bicara dengan Pak Nadiem. Kita berdua ingin benar-benar membereskan dan menghilangkan praktik bullying ini selama-lamanya karena ini tidak baik," imbuhnya lagi.

Menkes menilai banyak cara yang lebih baik untuk mendidik karakter para calon dokter spesialis. Perundungan bukan cara yang dibenarkan dalam proses mendidik. Karena hal tersebut, ia mengajak semua pihak untuk berhenti melakukan perundungan atau bullying yang secara nyata telah mengakibatkan korban jiwa.




(suc/up)
Geger PPDS Undip
50 Konten
Bullying di kalangan PPDS (program pendidikan dokter spesialis) kembali jadi perbincangan. Seorang peserta PPDS anestesi meninggal, disebut-sebut terkait praktik bullying.

Berita Terkait