Buka-bukaan Menkes soal Bullying Dokter, Kasus Terbanyak Ada di 10 Prodi Ini

Round Up

Buka-bukaan Menkes soal Bullying Dokter, Kasus Terbanyak Ada di 10 Prodi Ini

Averus Kautsar, Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 30 Agu 2024 06:01 WIB
Buka-bukaan Menkes soal Bullying Dokter, Kasus Terbanyak Ada di 10 Prodi Ini
Bullying di kalangan dokter (Foto: Getty Images/graphixel)
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal bullying di kalangan dokter. Mulai dari perkembangan kasus dugaan bunuh diri dr ARL hingga 10 prodi PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) dengan kasus bullying terbanyak.

Terkait kasus dugaan bunuh diri seorang dokter residen anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), dr ARL, Menkes mengatakan sudah mengantongi bukti adanya perundungan. Di antaranya mencakup rekaman suara dan tangkapan layar chat korban.

Sebelumnya, sempat muncul bantahan dari Undip bahwa dr ARL meninggal bukan karena bunuh diri melainkan karena sakit. Menurut Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr Azhar Jaya, hal itu tidak mengesampingkan fakta adanya perundungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, orang ini memang sakit, tapi bukan berarti nggak terjadi perundungan ya. Intinya ya kita tidak menyalahkan pihak universitas apa Undip, tapi istilahnya kondisi almarhumah saat sakit, bertambah parah, dan akhirnya terjadilah, kejadian yang tidak kita inginkan," terang dr Azhar saat ditemui seusai rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (29/8/2024).

ADVERTISEMENT

Dugaan bunuh diri dr ARL memunculkan lagi polemik tentang survey kesehatan mental calon dokter spesialis yang diungkap Kemenkes RI beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak pihak meragukan metodologi dan keterwakilan sampel yang diteliti.

Terungkap, dr ARL merupakan salah seorang responden yang turut berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Menurut Menkes, almarhumah termasuk responden yang mengalami gangguan kesehatan mental.

"Unfortunately dr Risma yang kemarin, itu dia masuk depresi ringan," kata Menkes.

Diakui, dr ARL tidak termasuk yang mendapatkan penanganan karena pada saat itu prioritas pendampingan diberikan pada residen dengan depresi berat. Dalam survey tersebut, ditemukan 399 dokter PPDS yang mengalami depresi dan bahkan ingin mengakhiri hidup.

"Sementara saat itu, Kemenkes RI memberi layanan untuk yang depresi berat dulu, jadi lolos dia," jelas Menkes.

NEXT: Prodi dengan kasus bullying terbanyak

Di hadapan anggota dewan, Menkes juga membeberkan temuan kasus bullying yang terjadi di rumah sakit vertikal, yakni rumah sakit di bawah pengelolaan Kemenkes. Hingga 23 Agustus 2024, tercatat ada sebanyak 234 laporan perundungan.

"Ini yang paling banyak penyakit dalam, bedah, terus anestesi. Bedah-bedah ini juga banyak ya. Yang terakhir kasus yang heboh dari anestesi," kata Menkes dalam acara rapat kerja bersama DPR Komisi IX, Kamis (29/8/2024).

Selengkapnya, berikut 10 besar prodi PPDS dengan temuan kasus bullying paling banyak:

  1. Penyakit dalam: 44 kasus
  2. Bedah: 33 kasus
  3. Anestesiologi: 22 kasus
  4. Bedah plastik: 15 kasus
  5. Bedah Saraf: 13 kasus
  6. Mata: 13 kasus
  7. Ortopedi: 11 kasus
  8. Obgyn: 11 kasus
  9. Neurologi: 10 kasus
  10. Anak: 7 kasus

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Pentingnya Peduli dengan Kesehatan Mental Diri Sendiri"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait