Budi Gunadi Sadikin mengisyaratkan lima tahun ke depan akan melanjutkan posisinya menjadi Menteri Kesehatan RI. Salah satu yang kemudian menjadi fokus penanganan kesehatan adalah ketersediaan alat kesehatan, salah satunya pasokan PET scan yang masih minim di Tanah Air.
Perbandingannya relatif signifikan, Malaysia dan Singapura masing-masing memiliki nyaris dua puluh PET scan. Sementara di Indonesia, hanya tersedia tiga radioterapi PET scan.
Hal ini jelas berdampak pada penanganan pasien kanker. Mengingat, keterbatasan alat memicu antrean panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antreannya bisa macam-macam, ponakan saya saja, yang harusnya periksa bisa dua menit, sampai dua minggu nggak dapat-dapat," sebut Menkes saat ditemui di kawasan Jakarta Timur dalam peresmian Kalbe & GOF terkait Fasilitas Produksi Radioisotop & Radiofarmaka, Selasa (15/10/2024).
Dirinya menyesalkan hal tersebut lantaran berdampak pada faktor pasien akhirnya memilih berobat ke luar negeri. Singapura misalnya, dengan kisaran penduduk 5 juta, alat ketersediaan PET scan di sana mencapai 20.
"Iya berdampak pada pengobatan ke luar negeri. Karena mereka nggak bisa deteksi, bayangkan kita penduduk 280 juta, cuma punya tiga," lanjutnya.
"Singapura 5 juta, punya 20, kan gap-nya jauh," sambung dia.
Menkes bercerita sulitnya mendapat akses penanganan kanker sempat dialaminya saat keluarga jatuh sakit.
"Orangtua saya meninggalnya cancer, ibu bapak mertua laki-laki, mertua wanita, semuanya cancer. So i learned pada saat itu, pentingnya PET scan," pungkasnya.
Rencananya, Menkes menargetkan ketersediaan PET scan di seluruh provinsi akhir 2025. Secara bertahap, akan mulai diprioritaskan pengadaannya pada kota-kota besar.
"Tahun 2024, saya bakal membeli tambahan 6 PET scan lagi untuk lima provinsi. Termasuk di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, harapannya di akhir 2025 sudah ada 18 PET scan di 16 provinsi," pungkasnya.
Penyediaan PET scan diperluas dengan membanyak produksi mandiri. Salah satunya, besutan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) yang bekerja sama dengan GE HealthCare untuk menyediakan mesin CT Scan (Computed Tomography Scan) secara lokal.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk serta Elie Chaillot, President & CEO, GE HealthCare International. Seremoni ini disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, dan perwakilan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN).
"Kemitraan strategis Kalbe dan GE HealthCare untuk menyediakan mesin CT Scan secara lokal merupakan bukti komitmen Kalbe dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional. Kami berharap inisiatif penyediaan mesin CT Scan secara lokal dapat memajukan layanan kesehatan dan mendukung pemerataan akses kesehatan di Indonesia. Harapannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," papar Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady.
(naf/up)











































