Ketua BPKN Minta Anggur Muscat di RI Segera Diuji Keamanannya dari Residu Kimia

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 30 Okt 2024 15:26 WIB
Anggur muscat. (Foto: iStock)
Jakarta -

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Indonesia (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok meminta agar pengujian laboratorium segera dilakukan untuk memastikan keamanan anggur shine muscat yang beredar di Indonesia. Untuk menjaga kesehatan konsumen, ada baiknya jika peredaran anggur muscat ditarik sementara.

"Ketika kandungan kimianya cukup berbahaya tentu harus ditarik dari peredaran. Masih banyak alternatif anggur kan, dan rasanya juga tidak kalah dari anggur muscat," tutur dia saat dijumpai detikcom di Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

Menurut Mufti pengujian sampel anggur muscat mendesak untuk dilakukan karena terkait keamanan dan keselamatan masyarakat. Sebab kontaminasi bahan kimia yang diduga terdapat pada komoditas tersebut bisa memicu masalah kesehatan.

"Ini menjaga keamanan dan keselamatan karena dampaknya mungkin belum sekarang. Tapi kalau next kemudian ada variasi-variasi penyakit yang timbul, ya tentu kita berharap tidak terjadi kan gitu," beber dia.

Diberitakan sebelumnya heboh temuan Thailand terkait kemungkinan residu kimia berbahaya yang berisiko memicu gangguan hormon hingga merusak ginjal. Hal ini memicu kekhawatiran di masyarakat akan keamanan buah tersebut.

Heboh temuan Thailand terkait kemungkinan residu kimia berbahaya yang berisiko memicu gangguan hormon hingga merusak ginjal. Hal ini memicu kekhawatiran di masyarakat akan keamanan buah tersebut.

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar bahkan mengimbau masyarakat untuk sementara membatasi konsumsi anggur shine muscat selama proses investigasi berjalan.

"Masyarakat mengurangi konsumsi anggur shine muscat selama proses pemeriksaan dan pengujian laboratorium terhadap sampel anggur shine muscat yang beredar di wilayah Indonesia," imbau Taruna.



Simak Video "Video: BPOM Tanggapi Temuan Kandungan Berbahaya di Anggur Muscat"

(kna/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork