Hal ini bahkan mengganggu keseharian, termasuk pola makan dan tidurnya. Nyaris dua hari penuh, isi kepala Olivia penuh dengan lusinan pertanyaaan.
Setelah berkonsultasi online selama dua jam, satu-satu keraguan Olivia mulai terjawab.
"Setelah aku konsultasi sama pakarnya langsung jujur aku lega banget yang tadinya cerita ke teman atau saudara itu cuman bisa denial terus, karena aku terus-terusan denial, yasudah aku putuskan saja buat konsultasi ke psikolog," ceritanya kepada detikcom, saat dihubungi Senin (25/11/2024)
"Setelah itu aku bener bener lega dan saat itu juga langsung move-on dan mulai self love dengan nggak merendahkan diri aku," lanjutnya.
Olivia sempat terpikir berakhirnya hubungan antara dia dan mantan kekasih semata-mata disebabkan perlakuannya yang tak mengenakkan. Nyatanya tidak begitu. Psikolog menekankan dirinya dihadapkan dengan perilaku manipulatif yang kemudian 'menjebak' Olivia berada di rasa bersalah terlalu jauh.
Ia akhirnya mulai berpikir logis.
"Yang tadinya 'Gw salah apa ya? Gw kurang apa ?' jadi kayak 'Oh yaudah memang bukan kita yang dia mau saja, karna hidup itu kan seleksi ya siapa yang cocok itu opsi nya dia dan yang tadinya aku denial, aku sekarang lebih berpikir logis, yang tadinya aku nangis terus setelah konsul aku sama sekali nggak pernah nangis lagi tidur sudah bisa nyenyak, makan teratur," lanjut dia.
Olivia berpesan bagi orang yang juga mengalami kondisi seperti dirinya, belajar untuk melakukan 'self love'. Self love seperti mencintai orang lain, tetapi mengganti objek tersebut dengan diri sendiri.
Berbekal self love, seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih pemaaf, mengurangi penghakiman diri sendiri, dan tidak kerap menyalahkan diri sendiri atas kesalahan orang lain.
"Bertumbuh tapi nggak pakai merendahkan diri sendiri. Kalau kita sayang sama diri kita sendiri , kita gabakal rela kita diperlakukan seperti itu lagi sama orang," sambung dia.
Postingan Olivia menuai banyak respons warganet. Tidak sedikit yang memberi semangat hingga mengapresiasi langkah yang dilakukan, mengingat masih sedikit orang yang memperhatikan pentingnya kesehatan mental.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam salah satu unggahan Olivia di akun TikTok pribadinya, tampak psikolog tengah meluruskan pemikiran Olivia yang terlihat terbentuk dari sikap manipulatif mantan kekasihnya.
"Dia suka sama saya karena saya gak ribet dok kayak cewek lainnya yang nanya-nanya terus lah," tutur Liv saat konsultasi online, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Minggu (24/11/2024).
"Karena km mudah dimanipulasi," jawab psikolog tersebut.
"Apa karena mereka lebih memakai logika daripada hati?" tanya Olivia lagi.
"Bukan, karena bukan dia yang menggantungkan kebahagiaan ke pasangan. Jadinya untuk mengganti orang lain, bisa mudah," jawab psikolog tersebut.
Simak Video "Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan"
(naf/kna)