Seorang pria asal Solo, bernama All, mengidap kanker lidah yang awalnya dikira cuma sariawan biasa. Ia terkena kanker lidah di usianya yang cukup muda yakni 33 tahun.
Istri All, Sel, menceritakan awal mula sang suami bisa didiagnosis kanker lidah. Kepada detikcom, Sel mengatakan bahwa sariawan yang dialami All sudah ada sejak 2021-2022.
"Awalnya kaya sariawan aja, tapi nggak sakit dan nggak dirasa udah 2 tahun dibiarkan karena emang nggak sakit," katanya kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada awal 2024, sariawan yang tadinya tak sakit, kini menjadi nyeri dan perih. All saat itu langsung memeriksakan diri ke puskesmas, kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
"Aku ajak ke puskesmas 2 kali, terus dikasih rujukan ke rs berobat 2 kali. Terus dikasih rujuk ke RS besar. Periksa ke RS besar itu dibiopsi," kata Sel.
Gejala Semakin Memburuk
Pada saat itu hasil biopsi tidak menunjukkan adanya tanda keganasan di lidah All. Akan tetapi, gejala yang dirasakan semakin memburuk, bahkan All mengalami perdarahan di lidah.
"Sehari kadang 2 kali, kadang seminggu 4 kali, perdarahan terus," sambungnya.
Setiap perdarahan, Sel selalu mengajak All untuk berobat ke rumah sakit demi menjalani pemeriksaan. Namun, lagi-lagi tidak ada titik terang terkait penyebab All mengalami nyeri dan perdarahan di lidah.
Dokter juga hanya memberikan obat anti perdarahan setiap berobat. Imbasnya, Sel mengaku sempat geram dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
"Aku akhirnya ngamuk-ngamuk di RS besar, nah langsung dioperasi biopsi kedua karena perdarahan itu. Hasilnya jadi ganas," imbuh istri All.
"Rasa sakitnya 10/10 tiap malam aku elus suamiku, pipinya, telinga, dan kepalanya. Nyeri sampe tembus ke saraf telinga perdarahan di lidah nggak kenal waktu," lanjutnya.
Punya Riwayat Gaya Hidup yang Tak Sehat
Berdasarkan hasil biopsi kedua, All didiagnosis kanker lidah stadium awal dan menjalani perawatan lebih lanjut berupa kemoterapi untuk mengatasi kanker tersebut.
Sel mengatakan suami memiliki kebiasaan merokok sejak dari masih duduk di sekolah menengah pertama. All juga memiliki riwayat mengonsumsi alkohol.
"Genetik ada kak, dari nenek. Tapi juga dari mudanya suamiku perokok aktif, peminum juga dulu," sambung Sel.
NEXT: Kondisi Terkini dan Apa Itu Kanker Lidah
Kondisi Terkini All
Kini All diketahui sudah menjalani kemoterapi sebanyak empat kali. Saat ini juga tengah menunggu operasi rekonstruksi lidah di salah satu RS di Surabaya. Sel mengaku kesulitan ekonomi untuk membiayai pengobatan suami.
"Hp barang-barang berharga semua udah kejual buat biasa selama 1 tahun. Suamiku dah berhenti kerja dan aku juga udah ga kerja karena ngurusin suami," sambungnya lagi.
Apa Itu Kanker Lidah?
Prof Dr drg Yuniardini Septorini Wimardhani, MSc Dent menjelaskan kanker lidah adalah salah satu jenis kanker mulut yang lokasinya di lidah.
Kanker mulut adalah kanker yang berasal dari lapisan mukosa mulut atau yang disebut epitel rongga mulut.
Fakto Risiko Kanker Lidah
Adapun faktor risiko jenis kanker tersebut biasanya dipicu oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, kebiasaan menyirih dengan biji pinang, hingga kekurangan nutrisi seperti buah dan sayuran.
"Tapi biasanya faktor utama yang memicu adalah kebiasaan merokok dan minum alkohol," kata Prof Yuniardini kepada detikcom, Rabu (12/12)
"Kalau kebiasaan menyirih mungkin sudah agak sedikit ya, terutama di Jakarta ya terutama, tapi terutama di daerah-daerah yang masih terpencil penduduk-penduduk yang sudah tua atau di beberapa daerah di Indonesia itu juga ada masih orang yang punya kebiasaan menyirih dengan biji pinang dan tembakau,"lanjutnya lagi.
Selain itu, faktor lain seperti virus Human Papillomavirus (HPV) 16 dan 18 juga bisa menjadi pemicunya. Meski begitu, Prof Yuniardini menyebut faktor ini masih banyak perlu penelitian lebih lanjut.
"Karena tidak berkaitan dengan semua kanker mulut. Jadi kanker yang adanya lebih di belakang posisinya di belakang rongga mulut itu biasanya terkait dengan HPV atau Human Papillomavirus seperti itu," sambungnya lagi.
Gejala Kanker Lidah
Dihubungi terpisah, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri menyebut terdapat beberapa gejala kanker lidah yang perlu diwaspadai.
Luka atau Borok yang Tidak Sembuh
Salah satu gejala utama kanker lidah adalah munculnya luka atau borok di lidah yang tidak sembuh dalam waktu tertentu.
Nyeri atau Kesemutan
Nyeri atau perasaan kesemutan di lidah atau mulut juga dapat menjadi tanda kanker lidah.
Pembengkakan atau Benjolan
Pembengkakan atau benjolan di lidah yang terasa keras dan tidak hilang dalam beberapa minggu bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan serius.
Perubahan Warna Lidah
Perubahan warna pada bagian lidah, seperti munculnya bercak putih, merah gelap, atau bercak lain yang tak lazim, juga bisa menjadi tanda kanker.
Sulit Menelan atau Merasa Tersumbat
Kesulitan menelan makanan atau mendapatkan sensasi tersumbat di tenggorokan tanpa sebab yang jelas juga patut dicurigai.
Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, yang tidak disebabkan oleh infeksi biasa, dapat menjadi pertanda bahwa kanker lidah telah menyebar.
Sulit Berbicara atau Berbicara dengan Leluasa
Kesulitan dalam berbicara, pelafalan yang buruk, atau pembicaraan terganggu juga bisa menjadi gejala kanker lidah.
Berat Badan Menurun Drastis
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan cepat atau tanpa usaha juga perlu diwaspadai sebagai tanda keganasan.
Bau Mulut yang Kronis
Kondisi bau mulut yang tidak kunjung membaik meski sudah melakukan perawatan gigi rutin juga bisa menjadi gejala kanker lidah.
Prof Yuniardini juga mengatakan penting untuk segera ke dokter jika ditemukan sariawan yang tak kunjung hilang, baik sebulan atau beberapa bulan.
Prof Yuniardini juga mengajak masyarakat untuk melakukan SAMURI atau periksa mulut sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut serta mendeteksi kanker mulut.
"Dari ikatan spesialis penyakit mulut itu ada yang namanya SAMURI atau periksa mulut sendiri. Jadi pasien itu atau masyarakat itu diajak untuk memahami atau melihat kondisi rongga mulutnya secara rutin ya paling tidak sebulan sekali melihat bagian pipi bagian dalamnya, bibir bagian dalamnya, lidahnya, bagian bawah lidahnya, samping lidahnya, bagian langit-langitnya," katanya.
"Jadi kalau ada perubahan yang dilihat oleh pasien itu sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter," tuturnya lagi.











































