Penyakit Akibat Gonta Ganti Pasangan, Dikaitkan Pasutri Gelar Pesta Swinger

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 13 Jan 2025 10:34 WIB
Ilustrasi pesta seks swinger. (Foto: Getty Images/iStockphoto/AleksandarNakic)
Jakarta -

Heboh pasangan suami istri menggelar pesta seks tukar pasangan atau swinger di Jakarta dan Bali. Setidaknya mereka sudah menyelenggarakan pesta swinger ini sebanyak 10 kali.

"Masalah bertukar pasangan, kenapa dipilih Jakarta dan bali, karena untuk saat ini motif penyimpangan seksual paling banyak terjadi terutama di daerah turis pariwisata yang melibatkan WNA," kata Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu kepada wartawan, Minggu (12/2/2024).

Dilihat dari sisi kesehatan, sudah menjadi rahasia umum bahwa kebiasaan bergonta-ganti pasangan seksual bisa menjadi cara penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Dikutip dari Medical News Today, The English Longitudinal Study of Aging menemukan bahwa semakin banyak jumlah pasangan seksual, bisa semakin tinggi risiko tertular IMS.

Menurut para peneliti, orang yang memiliki 10 atau lebih pasangan seksual seumur hidup memiliki risiko lebih tinggi untuk diagnosis kanker, dibandingkan dengan orang lain yang hanya memiliki satu pasangan seksual atau tidak sama sekali. Selain itu ada juga risiko terkena hepatitis b dan c dari kebiasaan gonta ganti pasangan.

Risiko kanker juga bisa meningkat akibat penularan human papillomavirus atau virus HPV. Beberapa yang bisa muncul antara lain:

  • kanker serviks
  • kanker mulut
  • kanker anus
  • kanker penis
  • kanker prostat

Memiliki banyak pasangan juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV.



Simak Video "Video: Gambaran Seseorang yang Terinfeksi Penyakit Menular Seksual "

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork