Menyoal Emfisema, Kondisi Diidap Sutradara Dune David Lynch Sebelum Meninggal

Menyoal Emfisema, Kondisi Diidap Sutradara Dune David Lynch Sebelum Meninggal

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 17 Jan 2025 12:06 WIB
Menyoal Emfisema, Kondisi Diidap Sutradara Dune David Lynch Sebelum Meninggal
David Lynch. (Foto: AFP/TIZIANA FABI)
Jakarta -

Sutradara legendaris David Lynch meninggal dunia di usia 78 tahun pada Kamis (16/1/2025) waktu setempat. Pria yang menyutradarai film Dune (1984) itu meninggal dunia setelah mengidap emfisema yang memengaruhi kondisi parunya.

Hal tersebut diduga disebabkan karena pria kelahiran 1946 itu memang menjadi perokok berat selama bertahun-tahun.

"Dengan sangat menyesal kami, keluarganya, mengumumkan meninggalnya seorang pria dan seniman David Lynch. Kami sangat mengapresiasi privasi untuk saat ini. Ada sebuah lubang besar di dunia ini karena dia tidak lagi bersama kita. Namun, seperti yang dia katakan, 'Tetaplah melihat donat dan jangan melihat lubangnya'," demikian pernyataan dari pihak David Lynch dikutip dari The Guardian, Jumat (17/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Agustus tahun lalu, Lynch pertama kali buka-bukaan soal kondisi emfisema yang diidapnya. Lalu pada sebuah kesempatan bulan November, Lynch menuturkan kondisi tersebut semakin memburuk, bahkan membuatnya sulit bernapas.

"Saya hampir tidak bisa berjalan melalui ruangan. Rasanya seperti Anda berjalan dengan kantong plastik di kepala Anda," kata Lynch saat itu.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Cleveland Clinic, emfisema merupakan penyakit paru-paru yang terjadi akibat kerusakan dinding alveoli di paru-paru. Penyumbatan atau obstruksi dapat terjadi yang akhirnya memerangkap udara dalam paru-paru.

Jika terlalu banyak udara yang terperangkap, dada menjadi terasa penuh. Lebih sedikit alveoli membuat oksigen yang mengalir di aliran darah menjadi lebih sedikit.

Kondisi emfisema biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok bertahun-tahun. Namun, kondisi ini juga dapat dipicu hal lain seperti polusi udara di rumah atau tempat kerja, faktor genetik, hingga adanya infeksi pernapasan.

Seseorang yang memiliki masalah emfisema memiliki risiko pneumonia, bronkitis, dan infeksi paru-paru yang lebih besar.

Orang dengan emfisema seringkali tidak menyadari penyakit tersebut telah memengaruhi jaringan paru-paru sebanyak 50 persen atau lebih, sampai akhirnya gejala itu muncul. Gejala emfisema meliputi:

  • Batuk jangka panjang (batuk perokok).
  • Mengi.
  • Sesak napas, terutama saat berolahraga ringan seperti menaiki tangga.
  • Perasaan terus-menerus tidak bisa mendapatkan cukup udara.
  • Sesak di dada.
  • Peningkatan produksi lendir.
  • Warna lendir yang tidak normal seperti kuning atau hijau.
  • Kelelahan yang berkelanjutan.



(avk/suc)

Berita Terkait