Bumil Boleh Puasa Mulai Trimester Berapa? Ini Saran Obgyn

#RamadanJadiMudah by BSI

Bumil Boleh Puasa Mulai Trimester Berapa? Ini Saran Obgyn

Averus Kautsar - detikHealth
Sabtu, 01 Mar 2025 21:00 WIB
Bumil Boleh Puasa Mulai Trimester Berapa? Ini Saran Obgyn
Saran obgyn untuk ibu hamil yang mau puasa (Foto: Getty Images/ibnjaafar)
Jakarta -

Ibu hamil yang memutuskan puasa selama Ramadan harus lebih memperhatikan kondisi tubuh dan janin. Konsultasi secara rutin juga harus dilakukan sebelum dan selama puasa untuk memastikan ibadah berjalan dengan aman.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan bahwa secara umum ibu hamil sebenarnya diperbolehkan untuk puasa. Namun, ia lebih menyarankan puasa sebaiknya dilakukan pada trimester kedua.

Pada trimester pertama, keadaan janin terbilang masih rentan. Ia menjelaskan kondisi ibu pada trimester pertama juga cenderung lebih sering mual, muntah, dan sulit makan. Hal ini dapat membuat ibu hamil semakin kesulitan untuk memenuhi nutrisi harian, khususnya selama puasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pernah ada penelitian di luar sana mengatakan bahwa kalau trimester satu ikut berpuasa ada resiko bayinya kecil. Kenapa? bukan karena puasanya, karena kurang masukan asupan gizi. Ibunya kurang makan, susah makan, yang terjadi di trimester satu," kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2025).

"Nah, untuk trimester dua ya boleh-boleh saja, karena biasanya sudah nyaman," sambungnya.

ADVERTISEMENT

dr Fadli menjelaskan trimester ketiga kehamilan merupakan fase ketika ibu hamil membutuhkan kalori paling banyak. Kondisi ibu hamil pada fase ini harus lebih diperhatikan seperti pada trimester pertama.

Ia menambahkan bahwa ibu hamil pada trimester ketiga juga lebih rentan mengalami masalah asam lambung dan lebih sulit bernapas karena janin yang sudah membesar.

Meski begitu, dr Fadli mengingatkan bahwa kondisi ibu hamil berbeda-beda. Dalam banyak kasus, ibu hamil trimester pertama dan ketiga yang memiliki kondisi baik dan mampu menjaga asupan gizinya juga tetap bisa menjalankan ibadah puasa.

Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter kandungan secara rutin sangat dianjurkan. Hal ini dilakukan untuk mengenali kondisi tubuh, risiko kesehatan, dan kemampuan tubuh dalam menjalankan ibadah puasa.

"Sebaiknya sebelum memulai puasa diperiksakan dulu ke dokter kandungan kehamilannya. Dipastikan air ketubannya cukup, kesejahteraan janinnya bagus lah dengan cara dilakukan USG," tandasnya.




(avk/up)

Berita Terkait