Dokter kandungan menanggapi ramainya keluhan warganet di media sosial X yang mengaku telat haid selama bulan Ramadan. Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menuturkan bahwa perubahan pola makan dan istirahat selama bulan puasa memang dapat mempengaruhi siklus haid.
Pola makan yang berubah lebih sedikit secara tiba-tiba dapat mempengaruhi metabolisme dan hormon-hormon yang berkaitan dengan siklus menstruasi. Pun sebaliknya, kondisi ini juga bisa dapat dialami oleh orang-orang yang suka 'balas dendam' saat buka puasa, sehingga cenderung makan berlebihan.
"Jadi tidak hanya defisit kalori, kadang-kadang kita bulan puasa malah balas dendam bukanya. Jadi kalorinya bertambah, penumpukan lemak banyak, ini juga bisa mempengaruhi pola haid," ujar dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Jumat (14/3/2025).
Ia menuturkan perubahan siklus haid selama bulan puasa adalah hal yang normal. Perubahan siklus haid yang terjadi umumnya juga tidak bersifat signifikan.
Selama tidak ada tanda-tanda abnormal dalam siklus haid, maka masyarakat tidak perlu khawatir berlebih. Ciri siklus haid yang normal meliputi menstruasi 28 hari sekali dengan plus minus 7 hari, durasi haid 3-10 hari, rasa nyeri tidak sampai mengganggu aktivitas atau sampai minum obat, dan volume darah juga tidak berlebihan.
Jika ditemukan ada tanda yang tidak normal, maka sebaiknya pemeriksaan perlu dilakukan. Ini untuk melihat lebih dalam apa yang menjadi pemicu dari masalah tersebut.
"Tanda yang sudah tidak normal kalau perdarahannya banyak banget, ganti pembalut sampai kepalanya kliyengan atau pusing. Jadi itu harus diperiksa apalagi nggak dapat-dapat haidnya, contoh nggak ada haidnya selama 3 bulan gitu ya, itu harus dilakukan pemeriksaan kita mau lihat kenapa," jelas dr Fadli. .
"Tapi kembali lagi berpuasa memang ini banyak terjadi yang bagus-bagus untuk kita dan seharusnya dia tidak akan mempengaruhi pola haid yang sedemikian rupa. Selama di bulan Ramadan semoga tubuh kita jadi restart, atau keformat balik," tandasnya.
Sebelumnya memang ramai warganet di media sosial X membahas soal haid yang terlambat selama bulan puasa. Mereka menduga ini berkaitan dengan perubahan pola makan yang berubah selama puasa.
"Kalian ngerasa ga kalo bulan ramadan mens jd telat tapi udah ngerasain nyeri pinggang perut dan semua rasa sakit mens tapi ga ada darah yang keluar," ucap salah satu netizen.
"Ini ada hubungannya sama perubahan waktu makan ga sih?" timpal netizen lain.
Simak Video "Video: Nutrisi yang Bisa Mengurangi Gejala Nyeri Haid"
(avk/kna)