Diberitakan Science, Looney telah mendonorkan satu ginjal kepada ibunya dan kemudian ginjalnya yang tersisa tidak berfungsi lagi. Selama 9 tahun ia harus menjadwalkan hidupnya di sekitar dialisis, sebelum menjalani transplantasi di Langone Health, Universitas New York (NYU).
Ia adalah salah satu dari dua penerima ginjal babi yang telah disunting gennya agar jaringannya tampak tidak terlalu asing bagi sistem kekebalan tubuh manusia.
Dengan bantuan obat-obatan imunosupresif, Looney berhasil dengan baik dengan ginjal babi tersebut sehingga ia kembali ke rumahnya di Alabama pada bulan Februari. Namun karena alasan yang masih diselidiki, sistem kekebalan tubuhnya mulai menolak organ tersebut pada akhir Maret.
"Keputusan telah dibuat oleh Ibu Looney dan para dokternya bahwa intervensi yang paling aman adalah mengangkat ginjal dan kembali menjalani dialisis daripada memberikan imunosupresi tambahan," kata tim medisnya dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan pada Jumat (11/4/2025).
Meskipun Looney dan tim medisnya mendiskusikan apakah mereka mungkin mencoba agen imunosupresif lain untuk menyelamatkan ginjal, dokternya di NYU Langone NYU Robert Montgomery, berpikir kerusakan permanen pada organ babi mungkin telah terjadi dan, ia mencatat, Looney telah melalui banyak hal.
"Kami belajar banyak, dan Towana baik-baik saja," ucap Montgomery.
Simak Video "Pria Penerima Transplantasi Ginjal Babi Meninggal Dunia"
(kna/kna)