WHO Beberkan Kondisi Terkini Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza usai Diserang Israel

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 15 Apr 2025 18:03 WIB
Kondisi Rumah Sakit al-Ahli pasca serangan Israel. (Foto: REUTERS/Dawoud Abu Alkas)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kondisi rumah sakit Al-Ahli di Gaza sudah sangat parah. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak lagi dapat digunakan akibat serangan udara Israel.

Juru bicara WHO, Dr Margaret Harris, mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya menyaksikan serangan demi serangan dari Israel yang dilancarkan ke rumah sakit dan petugas kesehatan. Akibatnya, persediaan medis menjadi sangat terbatas karena blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Pada Minggu (13/4), staf di Rumah Sakit al-Ahli di Gaza melaporkan serangan Israel telah menghancurkan laboratorium dan merusak ruang gawat darurat. Mereka tidak melaporkan adanya korban jiwa, tetapi satu anak dilaporkan meninggal dunia akibat gangguan dalam perawatannya.

Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut merupakan "pusat komando dan kendali" Hamas untuk merencanakan serangan. Rumah sakit itu dikelola oleh Gereja Inggris, yang para uskupnya menyampaikan rasa duka yang mendalam.

Mereka menyatakan duka, kesedihan, dan kemarahan bersama warga Palestina atas serangan tersebut. Selain itu, mereka juga mendesak Israel untuk memberikan bukti atas klaim tersebut.

Rumah Sakit al-Ahli diserang oleh dua rudal sekitar tengah malam pada Minggu (13/4), yang merupakan serangan kelima sejak dimulainya perang.

"Laboratorium genetika dua lantai dihancurkan dan gedung apotek serta unit gawat darurat rusak. Bangunan-bangunan di sekitarnya juga rusak, termasuk Gereja St Philip," kata Keuskupan Anglikan Yerusalem, dikutip dari BBC.

Keuskupan mengatakan militer Israel memberikan peringatan 20 menit kepada staf rumah sakit dan pasien untuk mengungsi sebelum serangan.

"Tidak ada korban jiwa akibat serangan itu, tetapi seorang anak yang sebelumnya menderita cedera kepala meninggal karena proses evakuasi yang terburu-buru," tambahnya.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya telah diberitahu oleh direktur al-Ahli soal kerusakan tersebut. Rumah sakit terpaksa memindahkan 50 pasien ke rumah sakit lain, tetapi 40 pasien dalam kondisi kritis tidak dapat dipindahkan.

"Rumah sakit dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional. Serangan terhadap perawatan kesehatan harus dihentikan. Sekali lagi kami tegaskan: pasien, petugas kesehatan, dan rumah sakit harus dilindungi," tegas Tedros.

NEXT: Rumah sakit Al-Ahli tidak bisa menerima pasien




(sao/suc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork