Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin belakangan disorot publik setelah menyebut ukuran celana 32 ke atas berisiko lebih cepat 'menghadap Allah'. Ucapan tersebut merujuk pada risiko kesehatan akibat obesitas, yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan kematian dini.
Menkes mengatakan konsumsi lemak berlebih dapat menyebabkan penumpukan lemak di antara organ-organ dalam perut. Lemak tersebut dikenal sebagai lemak viseral (visceral fat). Keberadaan lemak visceral yang berlebihan bisa berisiko pada kesehatan.
Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, mengatakan ukuran jeans di atas 33 atau 34 bisa menjadi penanda seseorang memiliki timbunan lemak visceral, lemak yang berada di rongga perut dan menyelimuti organ-organ vital seperti hati dan usus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, lemak ini memiliki fungsi alami dalam tubuh, berperan sebagai pelindung organ-organ perut dari goncangan atau benturan dari luar, sekaligus menjadi cadangan energi.
"Tetapi bila berlebih bisa menimbulkan gangguan kesehatan yang serius," ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (15/5/2025).
dr Aru mengatakan terdapat beberapa faktor yang memicu peningkatan visceral fat, di antaranya adalah genetik, pola makan yang salah, stres yang lama disertai peningkatan kadar kortisol.
Adapun penumpukan lemak visceral yang berlebihan menjadi indikasi seseorang mengalami obesitas.
"Obesitas merupakan salah satu penyebab kelainan yg disebut sindrom metabolik, di mana terjadi peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol jahat meningkat dan terjadinya peningkatan kadar gula darah," kata dr Aru.
"Akibat sindroma metabolik maka dapat terjadi gangguan di pembuluh darah yg disebut aterosklerosis yang merupakan cikal bakal terjadinya stroke, serangan jantung akibat sumbatan koroner maupun gangguan organ tubuh lainnya seperti ginjal, fatty liver dan lain-lain," lanjutnya lagi.
NEXT: Dua cara mengukur obesitas
Senada, spesialis penyakit dalam Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD mengatakan obesitas dapat diukur dengan dua cara, yakni menggunakan Indeks Massa Tubuh atau Body Mass Index (BMI) dan lingkar perut.
Seseorang dapat dikatakan obesitas jika ditandai dengan skor 25 kg/m2 ke atas. Skor ini didapat dari perbandingan berat badan dalam kg, dengan kuadrat tinggi badan dalam meter.
"Kalau pakai lingkar perut, untuk laki lebih dari 90 (cm) dan wanita lebih dari 80 cm," jelas Prof Suas, saat dihubungi, Rabu (14/5).
Dalam kaitannya dengan ukuran celana, ukuran 33 umumnya setara dengan lingkar pinggang sekitar 84 cm, dan ukuran 34 setara dengan 87 cm. Dengan demikian, ukuran celana bisa menjadi petunjuk awal adanya penumpukan lemak di perut, khususnya lemak visceral.
"Untuk komplikasi seperti diabetes, sakit jantung atau stroke lebih bagus lingkar perut sebagai acuan," imbuhnya lagi.











































