Ingat COVID-19 Masih Ada! Tak Perlu Panik, Tapi Sebaiknya Waspada

Ingat COVID-19 Masih Ada! Tak Perlu Panik, Tapi Sebaiknya Waspada

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 27 Mei 2025 13:01 WIB
Ingat COVID-19 Masih Ada! Tak Perlu Panik, Tapi Sebaiknya Waspada
Corona di Indonesia. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Di tengah euforia long weekend dan aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal, pakar mengingatkan COVID-19 belum benar-benar hilang. Meski kasus tak lagi seganas di masa puncak pandemi, virus ini masih ada dan terus dipantau ketat para ahli di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Thailand misalnya, belakangan mencatat 50 ribu kasus COVID-19 dalam sepekan, dengan 5 kasus di antaranya meninggal dunia. Peningkatan dilaporkan selama musim hujan dan mobilitas tinggi. Singapura juga sempat mencatat lebih dari 15 ribu kasus dalam satu minggu terakhir.

"Beberapa negara tetangga mengalami peningkatan kasus. Itu terjadi karena mereka punya sistem surveilans yang rapi dan konsisten. Bahkan saat situasi normal, mereka tetap rajin mencatat dan melaporkan," kata Prof Tjandra Yoga Aditama Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan COVID-19 masih eksis di banyak negara yang artinya fluktuasi kasus sangat mungkin terjadi. Hal yahg menjadi kunci, menurutnya, adalah bagaimana otoritas kesehatan terus memantau jumlah kasus, angka kematian, hingga pola genomik virus.

"Sampai sekarang, belum ada varian baru yang jadi penyebab lonjakan kasus. Varian yang mendominasi masih JN.1 dan turunannya seperti LF.7 dan NB.1.8," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Vaksinasi Tambahan

Meski tidak terjadi lonjakan signifikan, penting untuk tetap melalukan vaksinasi COVID-19 tambahan, terutama bagi kelompok rentan, seperti lansia dan mereka dengan imunitas tubuh lemah.

"Anjuran umum adalah vaksinasi ulang setahun setelah vaksin sebelumnya. Di Amerika, seperti di New York, toko-toko farmasi seperti CVS masih menyediakan pojok vaksinasi COVID-19, walau kasusnya rendah," ujar Prof Tjandra.

NEXT: Langkah penting

Tiga Langkah Penting

Menurutnya, ada tiga hal penting yang perlu terus dilakukan pemerintah Indonesia:

  1. Perkuat surveilans epidemiologik dan genomik di dalam negeri.
  2. Pantau ketat dinamika kasus di negara lain, khususnya negara tetangga, lewat kerja sama regional dan global seperti ASEAN dan WHO.
  3. Meski belum perlu ada pembatasan perjalanan, kewaspadaan tetap harus dijaga.

"Jadi, walau belum ada sinyal bahaya besar, kita nggak boleh lengah. COVID-19 masih ada, dan kita harus tetap waspada," tegas Prof Tjandra.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)
Masih Ada COVID-19 di 2025
43 Konten
COVID-19 belakangan ini meningkat di beberapa negara Asia. Menjelang double long weekend, adakah yang harus diwaspadai oleh warga +62?

Berita Terkait