Karakter aneh seperti Tung Tung Sahur, Ballerina Cappuccina, mendadak banyak ditemukan di media sosial khususnya TikTok. Saking viralnya, konten sejenis ini banyak diduplikasi dan disebarkan ulang oleh sejumlah pemengaruh.
Dalam artikel yang diterbitkan di laman Forbes, karakter tersebut dinamakan 'Italian Brain Rot' atau 'pembusukan otak Italia'. Sebutan itu disematkan karena karakter tersebut membuat banyak orang menghabiskan waktu untuk mengonsumsi konten berkualitas rendah.
Mereka diberi nama berima yang terdengar seperti bahasa Italia, diucapkan dengan suara laki-laki yang berlebihan saat berbicara di depan umum, disertai frasa yang tidak masuk akal. Beberapa nama diambil dari bahasa Italia asli, sementara yang lain hanya meniru irama bahasa tersebut.
Meme 'italian brain rot' tampaknya sudah ada sejak Januari, tetapi berkembang menjadi fenomena besar yang memunculkan posting baru setiap hari. Hampir 77.000 video TikTok telah diberi tagar #italianbrainrot, dengan beberapa di antaranya ditonton puluhan ribu, bahkan jutaan kali.
Berbicara kepada Marca, psikolog klinis Carlos Hidalgo berpendapat bahwa mengonsumsi konten ini dapat memengaruhi struktur otak, yang menyebabkan kesepian dan sikap pasif dalam proses belajar. Di sisi lain, ia menunjukkan bahwa hal itu secara signifikan mengurangi kemampuan untuk berkonsentrasi, salah satu karakteristik yang mencakup istilah 'pembusukan otak'.
Menonton konten di media sosial memicu dopamin neurokimia, yang menghasilkan perasaan puas dan senang. Semakin sering melakukannya, semakin ingin melanjutkannya. Otak mengasosiasikan scrolling media sosial dengan perasaan puas, bahkan saat menyadari konsekuensi negatif yang memicu kecanduan.
NEXT: Berbahaya untuk anak
(kna/kna)