Sering Kencing di Malam Hari? Hati-hati, Bisa Jadi Dipicu Kondisi Ini

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 03 Jun 2025 20:00 WIB
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/KittisakJirasittichai)
Jakarta - Terbangun sesekali di malam hari untuk buang air kecil mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika menjadi gejala yang mengganggu, kondisi ini tentu perlu diwaspadai. Nokturia, atau sering buang air kecil di malam hari, kerap kali tidak terdiagnosis, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.

Dikutip dari Times of India, ahli urologi sekaligus kepala departemen dan konsultan di Rumah Sakit Manipal, Gurugram, dr Vikram Barua, menjelaskan nokturia terjadi ketika seseorang terbangun lebih dari dua kali dalam semalam untuk buang air kecil.

Meski kondisi ini bisa disebabkan oleh konsumsi cairan yang berlebihan atau asupan kafein sebelum tidur, nokturia juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Kondisi ini bisa menjadi indikator awal dari penyakit diabetes yang tak terkontrol, Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau kelenjar prostat membesar pada pria, kandung kemih yang terlalu aktif, serta penyakit ginjal.

dr Vikram menjelaskan, apabila fungsi ginjal terganggu, hal ini dapat menyebabkan peningkatan produksi urine di malam hari karena menurunnya kapasitas ginjal untuk mengkonsentrasikan urine, terutama pada fase awal penyakit ginjal kronis.

Di sisi lain, bila sering buang air kecil di malam hari disertai dengan gejala berikut, ini bisa menjadi tanda berkembangnya masalah ginjal.

1. Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau wajah

Jika ginjal tidak efektif membuang limbah, cairan dapat terkumpul dalam tubuh, terutama di kaki bagian bawah atau kelopak mata.

2. Kelemahan dan kelelahan

Penumpukan racun dalam tubuh karena berkurangnya penyaringan ginjal dapat mengakibatkan rasa lelah terus-menerus atau penurunan stamina.

3. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya

Ginjal merupakan pengatur tekanan darah yang penting. Disfungsi ginjal dapat menyebabkan hasil pembacaan tekanan darah yang tinggi secara terus-menerus.

4. Mual, muntah, atau kehilangan nafsu makan

Limbah menumpuk dalam darah saat fungsi ginjal menurun, mengakibatkan ketidaknyamanan gastrointestinal dan hilangnya nafsu makan.

5. Kulit kering dan gatal

Ketidakseimbangan mineral dan hidrasi yang buruk yang disebabkan oleh masalah ginjal dapat menyebabkan masalah kulit yang berkepanjangan.

6. Kesulitan berkonsentrasi atau kabut otak

Dalam kasus lanjut, penumpukan racun dapat memengaruhi fungsi kognitif, sehingga pengidapnya lebih sulit fokus atau tetap waspada.



Simak Video "Video: BPOM Sita-Umumkan 10 Obat Herbal Merusak Ginjal dan Jantung"


(suc/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork