Thailand mencatat 69 kasus kematian karena COVID-19 sepanjang 2025. Total tersebut didapatkan dari kumulatif kasus infeksi yang mencapai 323.301, hingga akhir Mei.
Departement of Disease Control (DDC) atau Departemen Pengendalian Penyakit Thailand melaporkan situasi COVID-19 pada periode minggu ke-23 tahun 2025 melalui sistem Digital Disease Surveillance (DDS). Data terakhir, per Senin (2/6) terdapat 10.192 kasus baru.
Sebelumnya, pada Minggu (1/6), terdapat 18.102 kasus baru, sehingga total kasus baru dalam dua hari terakhir menjadi 28.294 kasus.
Ada 9.304 kasus di antaranya yang menjadi pasien rawat jalan dan 888 kasus dinyatakan bergejala berat hingga perlu perawatan di rumah sakit. Thailand juga mencatat satu kasus kematian baru.
Dr. Taweesin Visanuyothin, Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis setempat menyatakan peningkatan jumlah kasus kemungkinan besar disebabkan musim hujan lebih awal dan mobilitas tinggi setelah dibukanya sekolah. Ia mencatat periode ini juga bertepatan dengan peningkatan kasus influenza, yang memiliki gejala mirip dengan COVID-19.
Siapa yang Berisiko Fatal?
Pada 2025, 69 kematian yang dilaporkan sebagian besar terjadi di antara kelompok 60 tahun ke atas, yang mencakup lansia dan mereka yang memiliki kondisi bawaan atau penyakit penyerta, dengan rincian sebaran sebagai berikut:
- Bangkok (22 kematian)
- Chonburi (8 kematian)
- Chanthaburi (7 kematian)
- Chiang Mai (3 kematian).
Meski hampir 70 kasus kematian dilaporkan, bila dibandingkan dengan total kasus infeksi, tingkat fatalitas COVID-19 saat ini relatif masih rendah yakni di angka 0,106 per 100.000 orang.
Otoritas kesehatan Thailand meyakini COVID-19 tidak berkembang menjadi penyakit dengan gejala lebih parah.
"Orang yang tidak berisiko tinggi yang terinfeksi biasanya mengalami gejala ringan dan dapat pulih sendiri atau dengan pengobatan yang dijual bebas seperti penurun demam, obat batuk, dan dekongestan. Namun, untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia atau anak di bawah satu tahun, kami mengimbau untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," kata Taweesin, dikutip dari Nation Thailand, Kamis (5/6).
NEXT: Wanti-wanti untuk kelompok berisiko fatal
Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"
(naf/kna)