Ramai Dikaitkan dengan Alergi Jokowi, Apa Itu Steven Johnson Syndrome?

Ramai Dikaitkan dengan Alergi Jokowi, Apa Itu Steven Johnson Syndrome?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 05 Jun 2025 16:37 WIB
Ramai Dikaitkan dengan Alergi Jokowi, Apa Itu Steven Johnson Syndrome?
Eks Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Jakarta -

Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan mengalami alergi sepulang dari Vatikan yang membuatnya absen dalam menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Jakarta.

"Bapak saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit. Pascapulang dari Vatikan," kata ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, kepada detikJateng, Kamis (5/6/2025).

Syarif menduga cuaca di Vatikan menjadi faktor utama pencetus alergi yang dialami Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga menepis kabar mantan Presiden itu mengidap sakit berat dan harus menjalani pemeriksaan ke luar negeri.

"Kondisi sudah mulai membaik. Minggu kemarin juga beliau sempat sepedaan, car free day. Jadi secara fisik beliau sangat-sangat fit. Hanya saja mungkin alergi. Jadi muncul di kulitnya beliau, itu saja," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Di media sosial ramai disebut Jokowi mengalami penyakit autoimun Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Dalam unggahan yang beredar, Jokowi disebut alergi parah dan harus diresepkan antikejang karena mengalami penyakit kulit itu.

Tidak ada konfirmasi bahwa kondisi yang dialami Jokowi terkait sindrom ini. Syarif juga memastikan yang dialami Jokowi bukan kondisi autoimun.

Apa itu Stevens-Johnson Syndrome (SJS)?

Sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai alergi kulit yang dialami Jokowi. Terlepas dari hal tersebut, penyakit Sindrom Stevens-Johnson yang dikait-kaitkan dengan presiden ke-7 RI itu adalah kelainan kulit yang langka dan serius.

  • Dikutip dari laman Cleveland Clinic, Sindrom Stevens-Johnson (SJS) merupakan kondisi serius yang menyebabkan kulit mengalami ruam, lepuh dan mengelupas. Selapit lendir termasuk mata, alat kelamin dan mulut juga bisa terpengaruh.

Banyak kasus SJS terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang berusia di bawah 30 tahun, tetapi juga terjadi pada orang lain, terutama orang tua. Kasus SJS lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.

Infeksi, seperti pneumonia, merupakan penyebab SJS yang paling mungkin pada anak-anak, sedangkan obat-obatan merupakan penyebab SJSyang paling mungkin pada orang dewasa.

Simak juga Video 'Jokowi Akui Nama Masa Kecilnya Mulyono: Diganti karena Sakit-sakitan':

NEXT: Gejala steven johnson syndrome

Gejala sindrom Stevens-Johnson meliputi:

  • Nyeri kulit.
  • Demam.
  • Pegal-pegal tubuh.
  • Ruam merah atau bercak merah pada kulit.
  • Batuk.
  • Lepuh dan luka pada kulit dan selaput lendir mulut, tenggorokan, mata, alat kelamin, dan anus.
  • Kulit mengelupas.
  • Mengiler (karena menutup mulut terasa sakit).
  • Mata tertutup rapat (karena lepuh dan bengkak).
  • Buang air kecil yang menyakitkan (karena selaput lendir melepuh).

Komplikasi paling parah dari SJS adalah kematian. Selain itu komplikasi lain dapat meliputi pneumonia, sepsis, syok dan gagal organ.

Simak juga Video 'Jokowi Akui Nama Masa Kecilnya Mulyono: Diganti karena Sakit-sakitan':

Halaman 2 dari 2
(kna/up)
Radang Akibat Alergi
11 Konten
Alergi kulit adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat (alergen) yang sebenarnya tak berbahaya, seperti sabun, makanan, hingga debu. Ketika terkena alergen, tubuh akan melepaskan histamin dat zat kimia lain yang dapat menyebabkan radang.

Berita Terkait