India Masih 'Diamuk' COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien

India Masih 'Diamuk' COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Jumat, 13 Jun 2025 13:39 WIB
India Masih Diamuk COVID-19, Ini Gejala Baru yang Dikeluhkan Pasien
Ilustrasi COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/DMEPhotography)
Jakarta -

India terus mencatat peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan. Menurut Kementerian Kesehatan setempat, jumlah kasus aktif kini telah melampaui 7.000, dengan total 7.121 pasien yang menjalani perawatan. Negara bagian Kerala masih mencatat jumlah kasus tertinggi, dengan lebih dari 2.200 kasus aktif sejauh ini.

Tiga kematian juga tercatat dalam periode yang sama.

Dua di antaranya berasal dari Maharashtra, sementara satu kasus kematian dilaporkan di Madhya Pradesh. Ketiga korban merupakan lansia yang memiliki riwayat gangguan pernapasan dan penyakit kronis sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lonjakan ini sebagian besar disebabkan oleh kemunculan subvarian Omicron terbaru seperti JN.1, NB.1.8.1, LF.7, dan XFC.

Gejala Baru COVID-19

1. Sakit Kepala Parah

Sakit kepala yang berlangsung lama dan tidak merespons obat penghilang rasa sakit seperti biasanya. Rasa sakitnya berdenyut dan tetap terasa meski sudah beristirahat atau tidur.

ADVERTISEMENT

2. Ruam Kulit

Beberapa pasien mengalami ruam kulit tidak biasa atau perubahan warna kulit, yang jarang terlihat pada gelombang sebelumnya. Jika muncul ruam merah secara tiba-tiba, disarankan untuk segera melakukan tes COVID-19.

3. Kelelahan Ekstrem

Merasa sangat lelah dan lemas bahkan tanpa melakukan aktivitas fisik berat. Banyak orang menggambarkan kondisi ini sebagai kelelahan yang membuat mereka tidak sanggup bangun dari tempat tidur.

4. Gangguan Pencernaan

Gejala seperti mual, diare, dan sakit perut kadang muncul lebih dulu sebelum gejala pernapasan muncul.

5. Sesak Napas

Kesulitan bernapas atau rasa tidak nyaman di dada meskipun tidak melakukan aktivitas fisik bisa menjadi tanda peringatan, bahkan jika bukan COVID-19. Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera.




(kna/kna)

Berita Terkait