Cerita Perempuan yang Nyawanya 'Diselamatkan' Seporsi Mie Kari

Devandra Abi Prasetyo - detikHealth
Jumat, 13 Jun 2025 16:49 WIB
Ilustrasi mie kari (Foto: Instagram)
Jakarta -

CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangai klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

Bagi Melati (bukan nama sebenarnya), kehidupan pernah membawanya ke titik paling rendah dalam hidup. Tidak pernah terbayangkan olehnya, bahwa ada suatu masa dirinya akan 'berdiri' di antara hidup dan mati.

"Aku bahkan udah nulis catatan bundir (bunuh diri) dan narik semua uang di ATM buat bayar utang kalo ada yang merasa pernah diutangi. Udah nge-gantung beberapa menit sampai kepala, tenggorokan rasanya mau remuk. Tiba-tiba talinya lepas karena aku nggak pandai bikin simpul," tulis Melati di media sosial X, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Jumat (13/6/2025).

Kehidupan yang tak berjalan seperti apa yang dimau Melati, membuatnya ingin mencoba mengakhiri hidup sekali lagi. Namun, sepertinya Tuhan sedang mencoba membuat gadis itu bisa bertahan. Percobaannya, kembali tak berhasil.

"Nyoba lagi tapi kali ini kayunya yang patah karena akunya terlalu berat mungkin. Terus nangis, hidup udah susah mau mati pun susah," tulisnya.

Di antara kekecewaan dan kesedihan tersebut, Melati ingat satu hal: makanan yang membuat dunianya kembali baik-baik saja.

"Akhirnya ke dapur, masak mie kari spesial pake cabe empat biji (aku gak suka makanan yang terlalu pedes). Habis makan terus bobo," tulisnya.

Bagi sebagian orang, semangkuk mi kari mungkin hanyalah makanan biasa yang disantap untuk mengganjal lapar. Bagi Melati, lebih dari itu, aroma kari dan kenyalnya mi adalah titik balik.

"Sampek sekarang lupa kalo kemaren udah se gak peduli itu sama hidup. Bahkan nggak peduli kalopun harus masuk neraka karena bundir. Rasanya yang kemarin menggantung di langit-langit kamar itu bukan aku," tulisnya.

Dari kejadian tersebut, Melati mulai menemukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil dalam hidupnya. Seperti kucingnya yang melahirkan empat anak-anak lucu.

Melati mulai bersemangat kembali dalam hidup dan tidak meremehkan setiap perjuangan yang dilakukannya dalam setiap hembusan napas.

"Thanks for the love and supports ya teman teman. Buat yang sudah berbagi kisahnya juga terima kasih karena telah memilih bertahan. Aku tau tindakan aku kemarin bodoh banget dan tidak layak ditiru. Wish u all have a good day!" tulisnya.

NEXT: Survival Instinct di Balik Tindakan Bunuh Diri



Simak Video "Video Gen Alpha Disebut Lebih Rentan Depresi, Kenapa?"


(dpy/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork