detikcom Leaders Forum

Awas! Obat-obat Ilegal Ini Bisa Merusak Ginjal, Banyak Beredar di Lapak Online

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 17 Jun 2025 06:25 WIB
Ilustrasi suplemen ilegal yang diamankan BPOM (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar)
Jakarta - Di era digital, isu keamanan obat dan makanan semakin banyak menghadapi tantangan. Peredaran produk ilegal seperti Obat Bahan Alam (OBA) mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) mudah sekali ditemui di lapak-lapak online.

Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengunkap 15 produk OBA yang dinyatakan mengandung BKO. Produk-produk yang terjaring melalui pengawasan intensif pada April 2025 tesebut didominasi klaim peningkat stamina pria dan pereda pegal linu, 2 kategori yang rentan disusupi BKO untuk memberikan efek instan.

Produk dengan klaim peningkat stamina pria teridentifikasi mengandung BKO sildenafil sitrat dan tadalafil. Sedangkan kandungan BKO parasetamol, deksametason, fenilbutazon, dan natrium diklofenak ditemukan pada produk yang diklaim meredakan pegal linu.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengingatkan, kandungan BKO dalam OBA dapat memberikan dampak kesehatan serius. Mulai dari gangguan penglihatan, stroke, serangan jantung, hingga gagal ginjal dan bahkan kematian jika digunakan dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang.

Daftar 15 obat yang dimaksud bisa disimak DI SINI.

Selain itu, BPOM juga menerima laporan dari otoritas pengawas obat dan makanan Singapura dan Thailand yang juga mendapati 2 produk mengandung BKO. Produk OBA Setia Herba yang dilaporkan oleh Singapura memiliki kandungan deksametason, diklofenak dan predisolon, sedangkan Pole dari Thailand mengandung sildenafil.

Secara konsisten, BPOM juga memperluas pengawasan ke berbagai platform digital seperti situs, media sosial, dan e-commerce. Hal ini dilakukan sejalan dengan perkembangan tren belanja online.

"Langkah ini bertujuan untuk menelusuri dan mencegah peredaran produk OBA dan suplemen kesehatan yang tidak terdaftar atau mengandung BKO yang diedarkan secara daring," tegas Taruna Ikrar dalam keterangan persnya, Rabu (28/5/2025).

Untuk membahas lebih dalam terkait keamanan obat dan pangan di era digital, 'detikcom Leaders Forum' kembali hadir dengan para narasumber yang kompeten di bidangnya. Kali ini bersama Kepala BPOM Taruna Ikrar, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Muhammad Mufti Mubarok, dan CEO PT Anugrah Inovasi Makmur Indonesia, Dennis Hadi.

Nantikan jam tayangnya, Rabu (18/6/2025) pukul 13.00 WIB hanya di detikcom.



Simak Video "Detikcom Leaders Forum x BPOM: Diskusi Pemahaman Membaca Label Nutrisi"


(up/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork