Presiden Amerika Serikat Donald Trump didiagnosis dengan kondisi chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis. Kabar ini disampaikan langsung oleh pihak White House.
"USG Doppler vena bilateral pada ekstremitas bawah dilakukan dan menunjukkan insufisiensi vena kronis, suatu kondisi jinak dan umum, terutama pada individu berusia di atas 70 tahun," tulis dokter kepresidenan AS Capt. Sean Barbabella.
Dalam foto yang dirilis APNews, terlihat kaki kiri Trump tampak bengkak saat menerima kunjungan Putra Mahkota Bahrain, Salman bin Hamad Al Khalifa, di Oval Office.
Apa itu chronic venous insufficiency?
chronic venous insufficiency atau insufisiensi vena kronis adalah kondisi ketika katup di dalam vena tertentu tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga darah dapat menggenang atau terkumpul di dalam vena. Sekitar 150.000 orang didiagnosis dengan kondisi ini setiap tahun, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
"Pada dasarnya ini bukan kondisi yang mengkhawatirkan, dan tidak mengejutkan," ujar Dr. Jeremy Faust, asisten profesor kedokteran darurat di Harvard Medical School, kepada CNN.
"Ini adalah bagian yang cukup normal dari penuaan, terutama bagi seseorang yang berada dalam kategori kelebihan berat badan hingga obesitas, yang selalu dialami presiden. Namun, kekhawatiran yang lebih besar ... adalah gejala seperti ini perlu dievaluasi untuk kondisi yang lebih serius, dan itulah yang terjadi."
Menurut hasil pemeriksaan fisik Trump pada April 2025, fungsi jantungnya normal dan "aliran darah ke ekstremitasnya tidak terganggu." Hasil pemeriksaan fisik terakhirnya juga menunjukkan tinggi badannya 190 cm dan berat badannya 100 kg, yang menunjukkan ia kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko insufisiensi vena kronis.
Simak Video "Video: Trump Buka Suara Terkait Spekulasi Kesehatannya"
(kna/kna)