Kronologi Pangeran Arab 'Sleeping Prince' Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

Round Up

Kronologi Pangeran Arab 'Sleeping Prince' Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 21 Jul 2025 06:00 WIB
Kronologi Pangeran Arab Sleeping Prince Koma 20 Tahun sebelum Meninggal
'Sleeping Prince' meninggal dunia setelah koma selama 20 tahun. (Foto: Tangkapan layar Twitter @Rima_Talal)
Jakarta -

Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud atau dikenal sebagai 'Sleeping Prince' meninggal dunia. Kabar tersebut diumumkan oleh putra sulung, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, dalam sebuah unggahan di X, Sabtu (19/7/2025).

"Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Tuhan, serta dengan kesedihan dan duka yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami, Pangeran Al-Waleed Bin Khalid Bin Talal Bin Abdulaziz Al Saud, semoga Tuhan mengasihaninya, yang meninggal dunia hari ini."

Penyebab 'Sleeping Prince' Koma

Diketahui, Pangeran Al-Waleed koma selama 20 tahun akibat kecelakaan mobil yang traumatis. Di usianya yang baru 15 tahun, saat belajar sebagai kadet militer di London.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengalami kecelakaan lalu lintas yang menghancurkan pada tahun 2005 yang menyebabkan cedera otak parah dan pendarahan internal. Meskipun telah mendapatkan perawatan medis dan bantuan dari dokter spesialis Amerika serta Spanyol, Pangeran Al-Waleed tidak pernah sadar sepenuhnya.

Kerusakan atau cedera otak yang parah dapat mengganggu fungsi normal otak, yang mengakibatkan hilangnya kesadaran dan ketidakmampuan untuk dibangunkan. Hilangnya kesadaran ini dapat bermanifestasi sebagai koma.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari WebMD, koma adalah kondisi tidak sadar yang berkepanjangan. Selama itu, seseorang tidak responsif terhadap lingkungannya, terlihat hidup dan tampak seperti sedang tidur.

Namun, tidak seperti tidur nyenyak, orang terbentuk tidak dapat dibangunkan oleh rangsangan apapun, termasuk rasa sakit.

Sempat Responsif

Pangeran Al Waleed dirawat di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, dengan bantuan mesin penunjang kehidupan. Selama 20 tahun, ia bergantung pada ventilator dan menerima nutrisi melalui selang makanan.

Gerakan terakhir yang terdokumentasi terjadi pada 2019. Saat itu, Pangeran Al Waleed menunjukkan tanda-tanda kesadaran terbatas melalui gerakan kecil, seperti mengangkat jari atau sedikit menggerakkan kepala.

Meski begitu, momen-momen ini belum menunjukkan kesadaran dari Pangeran Al Waleed. Hal ini menjadi secercah harapan bagi keluarganya.

Sang Ayah Menolak Hentikan Alat Bantu Hidup

Pada tahun 2015, dokter menyarankan untuk melepaskan alat bantu kehidupannya. Tetapi, ayahnya yakni Pangeran Khaled, secara terbuka menolak saran untuk menghentikan alat bantu hidup, tetap teguh pada keyakinannya akan kesembuhannya.

"Jika Tuhan menghendaki dia meninggal dalam kecelakaan itu, dia pasti sudah berada di dalam kuburnya sekarang," ujar sang ayah.

Ayahnya juga kerap mendoakan putranya dan membagikan kondisi Pangeran Al-Waleed lewat sosial media. Di setiap kesempatan, sang ayah yang berduka tetap teguh pada harapan, memohon dengan keyakinan yang mendalam agar putra kesayangannya segera pulih dan menunggu keajaiban meski anaknya sudah dua dekade koma.

Pemakaman 'Sleeping Prince'

Jenazah Pangeran Al Waleed dilaksanakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh pada 20 Juli 2025, setelah shalat Ashar. Untuk wanita, shalat jenazah akan dilaksanakan di Rumah Sakit Spesialis King Faisal setelah salah Dzuhur. Ucapan belasungkawa akan disampaikan selama tiga hari, Minggu, Senin, dan Selasa (20, 21, dan 22 Juli 2025).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Ini Tanda-tanda Seseorang Alami 'Jam Koma' "
[Gambas:Video 20detik]
(sao/kna)

Berita Terkait