Pria berusia 38 tahun tersebut menawarkan layanan dengan iming-iming gratis, meski beberapa pria tetap membawakan hadiah berupa kebutuhan sehari-hari kepada pria bernama Jiao, yang tinggal di Nanjing, China tersebut.
Pelanggan Jiao, beberapa kali cukup membawakan kebutuhan sehari-harinya, seperti sekaleng minyak goreng, sekotak susu, tisu toilet, sampai buah-buahan. Sister Hong merekam banyak adegan intim antara dirinya dengan para pria, kemudian dijual menjadi konten seksual.
Hal yang mengherankan adalah, lebih dari seribu pria tampak ikut menikmati proses tersebut dan tidak mengendus keanehan Sister Hong. Padahal, banyak warganet menilai tidak sulit untuk mengetahui gerak-gerik atau tipu daya Sister Hong, yang sebenarnya adalah pria.
Bentuk tubuh maskulin, jakun yang terlihat jelas, dan tangan besar Sister Hong tampaknya tidak diindahkan. Banyak yang kemudian memilih untuk tetap tinggal meskipun sempat ada kecurigaan, bahkan pada mereka yang memiliki tubuh atletis, masih berusia muda, dan pria yang sudah menikah.
Kenapa Banyak Pria Tertipu?
Dikutip dari Kbiz, ada alasan psikologis yang bisa menjadi penyebabnya. Pertama, layanan gratis.
'Sister Hong' yang kemudian dijuluki Uncle Red setelah identitas aslinya terungkap, tidak pernah meminta uang, hanya hadiah simbolis. Banyak pria yang kemudian merasa tidak mengambil risiko besar lantaran tidak ada biaya finansial.
Kedua, taktik manipulasi. Uncle Red menghindari konfrontasi langsung ketika ditanya oleh pelanggannya. Ia mengalihkan perhatian atau berpura-pura marah, membingungkan tamu-tamunya dan mengulur waktu demi memperkeruh situasi.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah hasrat seksual mengalahkan akal sehat. Bagi banyak orang, nafsu mengaburkan logika. Begitu berada di dalam pintu, keraguan dikalahkan oleh impuls. Uncle Red dilaporkan mengenakan topeng hingga saat-saat terakhir, langsung bertindak sebelum para pria sempat bereaksi, membuat banyak orang berpikir telanjur menjalani.
Psikoanalis ternama Sigmund Freud pernah menyatakan hasrat sama fundamentalnya dengan rasa lapar, sebuah naluri inti manusia.
Memenuhi hasrat fisik seringkali tidak hanya menawarkan kelegaan, tetapi juga validasi, rasa aman, dan bahkan rasa berharga. Sister Hong atau Uncle Red mengeksploitasi naluri itu.
Dengan menggunakan keintiman bebas sebagai umpan, ia membangun hierarki kekuasaan yang tak terlihat. Sementara para pria percaya bahwa mereka memegang kendali, Sister Hong-lah yang menetapkan aturan dengan mendefinisikan ulang peran dan ekspektasi gender.
Kini setelah skandal itu terungkap ke publik, banyak dari 1.691 pria menghadapi konsekuensi yang menghancurkan. Identitas mereka terungkap secara daring, anggota keluarga telah mengenali mereka, dan akun media sosial terbongkar. Reaksi kerasnya brutal dan tak terelakkan.
Simak Video " Video: Data Kasus HIV Terbaru, Paling Besar Populasi LSL"
(naf/kna)