Menkes Buka Sayembara, Puskesmas Terbanyak Temukan Kusta Dapat Rp 50 Juta

Menkes Buka Sayembara, Puskesmas Terbanyak Temukan Kusta Dapat Rp 50 Juta

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 23 Jul 2025 14:48 WIB
Menkes Buka Sayembara, Puskesmas Terbanyak Temukan Kusta Dapat Rp 50 Juta
Menkes RI membuka sayembara bagi puskesmas yang menemukan kasus kusta terbanyak. (Foto: Nafilah Sri Sagita/ detikHealth)
Jakarta -

Kabupaten Bekasi menjadi wilayah dengan catatan kasus tertinggi kusta di Jawa Barat. Kusta merupakan penyakit infeksi kronis yang bisa memicu lesi kulit dan kerusakan saraf, tetapi bisa disembuhkan.

Hingga periode Juli 2025, terdapat 65 kasus di Kabupaten Bekasi dengan rincian berikut:

  • Sirnajaya: 17 kasus
  • Suka tenang: 8 kasus
  • Sukaindah: 7 kasus
  • Cikarang: 6 kasus
  • Setu 1: 5 kasus
  • Setu: 2 kasus
  • Sri Amur: 5 kasus
  • Cibarusah: 4 kasus
  • Danau indah: 4 kasus
  • Jatimulya: 4 kasus

Demi menekan potensi penularan yang masih terjadi, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjanjikan hadiah bagi puskesmas dengan temuan kasus kusta terbanyak, mencapai puluhan juta rupiah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya gampang aja puskesmas di Bekasi ada 51, kalau pengen ngurangin kusta mesti ditemui secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya, karena obatnya ada, kalau ditemui bisa 0 kasus," beber Menkes dalam kunjungan ke puskesmas Sirnajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (23/7/2025).

Juara pertama puskesmas dengan temuan kasus terbanyak yakni Rp 50 juta, juara kedua Rp 25 juta dan ketiga Rp 10 juta.

ADVERTISEMENT

"Nanti kita pantau November, kalau ketahuan semua, tahun depan seharusnya kusta selesai nggak ada lagi, karena dia sejak satu bulan pengobatan pertama, sudah tidak menular," sambung dia.

Ditemui terpisah, Fajar (18) remaja di Bekasi yang pertama kali mengeluhkan kusta di kelas tiga SMP, menceritakan bagaimana perjuangannya menghadapi masalah mental.

Cerita remaja idap kusta

Fajar mengaku sempat stres hingga depresi lantaran merasa hidupnya selesai setelah terkena kusta. "Karena waktu dibilang kusta, sempat browsing dan ada yang bilang penyakit ini nggak bisa sembuh," tutur Fajar.

Remaja yang termasuk berprestasi lantaran menempati peringkat 10 besar di sekolah, mengaku kemudian kesulitan mengejar nilai akademis karena penyakit kusta.

"Sempat mikir kenapa ini kejadian di aku, saat orang lain punya masa depan, punya aktivitas biasa, di usia muda," ceritanya sambil mencoba menahan nangis.

Beruntungnya, Fajar mendapatkan support system dari keluarga yang terus menyemangati pengobatannya. Kini, ia sudah menjalani delapan bulan pengobatan, dan akan segera pulih.

Kusta ditegaskannya tidak perlu dikhawatirkan lantaran gejala bisa langsung membaik di satu hingga tiga bulan pertama pengobatan. Kusta merupakan penyakit yang paling sulit menular, sehingga tidak perlu menjauhi pasien kusta.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kasus Penyakit Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Berita Terkait