Kanker Kolorektal 'Ngegas' di Usia Muda, Gejalanya Kerap Disangka Wasir

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 05 Agu 2025 11:02 WIB
Ilustrasi sakit kanker. (Foto: iStock)
Jakarta -

Insiden kanker kolorektal di Amerika Serikat ditemukan semakin banyak pada usia muda. Khususnya kelahiran pertengahan 1990-an.

American Cancer Society juga mulai menggeser usia wajib skrining kanker usus besar dari semula 50 menjadi 45 tahun, menyusul laporan tersebut.

"Pendorong peningkatan insiden masih belum diketahui, tetapi banyak upaya penelitian sedang berlangsung, dengan investigasi yang mencakup berbagai hal mulai dari mikroplastik hingga ultra-processed food (UPF) serta berbagai paparan lainnya yang diperkenalkan pada paruh terakhir abad ke-20," ujar Elizabeth Schafer, ilmuwan asosiasi bidang pengawasan dan ilmu ekuitas kesehatan di American Cancer Society, dikutip dari CNN.

Menurunkan usia skrining kemungkinan menjadi solusi deteksi dini dari banyak kasus kanker yang terlewatkan, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong di balik peningkatan keseluruhan kanker kolorektal pada usia yang lebih muda, demikian sebut Joseph Rinaldi, ahli gastroenterologi di Montefiore Einstein Comprehensive Cancer Center.

"Kemungkinan besar faktor-faktor di luar pedoman skrining berkontribusi terhadap peningkatan keseluruhan insiden kanker kolorektal," kata Rinaldi.

"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab, baik lingkungan, genetik, maupun berbasis populasi, yang dapat ditargetkan untuk pencegahan dan, berpotensi membalikkan tren ini."

Kini, penelitian yang dilakukan American Cancer Society menemukan persentase orang dewasa AS berusia 45 hingga 49 tahun yang menjalani skrining kanker kolorektal meningkat dari 20,8 persen pada 2019 dan 19,7 persen pada 2021 menjadi 33,7 persen pada 2023.

Temuan Kasus Kanker Usia Muda Meroket

Studi kedua, yang juga dilakukan American Cancer Society menemukan prevalensi diagnosis kanker kolorektal stadium awal di antara orang dewasa berusia 45 hingga 49 tahun meningkat dari 9,4 kasus per 100.000 orang pada 2019 menjadi 11,7 per 100.000 orang pada 2021, dan kemudian menjadi 17,5 per 100.000 orang pada 2022.

"Jika skrining menjadi penyebab peningkatan ini, peningkatannya pasti terjadi pada stadium awal, bukan stadium akhir," kata Schafer, penulis utama makalah kedua.

"Diagnosis stadium lokal jarang terjadi pada kelompok usia ini sebelum skrining karena biasanya belum ada gejala," kata Schafer tentang kanker stadium awal yang belum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

"Jadi ya, sebenarnya agak mengejutkan melihat insiden stadium awal meningkat dua kali lipat dari 9,4 menjadi 17,5 per 100.000 orang pada kelompok yang baru diskrining ini."

Karena peningkatan kasus kanker usus besar dan rektum terus berlanjut di kalangan dewasa muda, para ahli kesehatan masyarakat kini mengimbau mereka untuk mengetahui tanda-tanda peringatan atau gejala dan melakukan skrining sesegera mungkin.




(naf/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork