Ilmu kedokteran terus mencari pengobatan yang bisa mengatasi penyakit kanker. Sebab, kecenderungannya untuk kambuh dalam jumlah kasus yang tinggi, dan pola non-linier dari kondisi ini membuatnya sangat sulit diobati.
Namun, kabar baiknya adalah dengan gaya hidup, olahraga, dan pola makan yang tepat dapat mengurangi risiko terkena kanker atau bahkan membantu melawannya. Dalam hal pola makan, tubuh menggunakan senyawa spesifik dalam sayuran tertentu untuk melawan kanker melalui tiga mekanisme, yang meliputi:
- Memperlambat pertumbuhan tumor.
- Memperkuat kekebalan tubuh.
- Melindungi integritas sel.
Dikutip dari Times of India, berikut lima sayuran yang dapat membantu melawan kanker:
1. Brokoli
Brokoli mengandung senyawa sulforafan yang mengaktifkan enzim pelindung dalam tubuh, sekaligus membantu tubuh menghilangkan zat kimia penyebab kanker. Senyawa sulforafan di dalam tubuh berfungsi untuk menghilangkan sel induk kanker, yang menopang pertumbuhan tumor.
Konsumsi brokoli secara teratur membantu tubuh melawan kanker payudara, prostat, paru-paru, dan usus besar melalui mekanisme perlindungan alaminya. Kandungan nutrisi brokoli, meliputi serat serta vitamin C dan K, yang membantu menjaga kesehatan.
Mengonsumsi brokoli dalam makanan membantu mengurangi peradangan, yang berperan sebagai faktor utama dalam perkembangan kanker.
2. Tomat
Kandungan likopen dalam tomat menjadikan sayuran ini sebagai pejuang kanker terkemuka. Sifat antioksidan likopen melindungi sel sekaligus menurunkan risiko kanker prostat dan jenis kanker lainnya.
Antioksidan vitamin A, C, dan E yang terkandung dalam tomat bekerja melawan radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan pembentukan kanker. Proses memasak meningkatkan ketersediaan likopen dalam tomat, sehingga dapat dibuat menjadi saus dan sup.
Hidrasi dan nutrisi dari tomat juga membantu melindungi kesehatan kulit, serta memperkuat fungsi kekebalan tubuh.
3. Kale
Senyawa yang dapat melawan kanker ditemukan dalam kale, meliputi vitamin C dan K, serat, serta antioksidan. Zat indole-3-carbinol yang terdapat dalam kale berfungsi untuk mendukung perbaikan DNA dan membantu detoksifikasi kimia beracun, sama seperti brokoli.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi sayuran ini mengurangi kemungkinan terkena kanker prostat, usus besar, paru-paru, dan payudara. Rasa yang kuat dan tekstur kale yang padat membuatnya cocok untuk menjadi salad, smoothie, atau sup.
Kale merupakan sumber kalsium dan zat besi yang sangat baik, yang bermanfaat bagi kesehatan tulang sekaligus menyediakan energi. Konsumsi kale secara teratur mendukung kesehatan pencernaan melalui kandungan serat pangannya yang tinggi.
(sao/kna)