Para guru besar ilmu kedokteran dari berbagai universitas di Indonesia resmi mendeklarasikan berdirinya Majelis Guru Besar Kedokteran Indonesia (MGBKI). Deklarasi digelar di Aula IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Salemba, Jakarta, Jumat (22/8/2025), dihadiri sekitar 100 guru besar. Secara keseluruhan, lebih dari 300 guru besar kedokteran telah tergabung dalam wadah ini.
Ketua MGBKI, Prof Budi Iman Santoso, menyebut lahirnya majelis bak tonggak sejarah. MGBKI dimaksudkan menjadi forum komunikasi resmi antar-guru besar kedokteran di seluruh Indonesia, sekaligus wadah untuk memberi masukan kebijakan berbasis data ilmiah kepada pemerintah dan para pemangku kepentingan.
"Sebagai pemegang amanah yang ditunjuk sebagai ketua MGBKI, izinkan saya menegaskan tiga pesan utama. Wadah ini lahir bukan karena fasilitas, tapi karena panggilan hati dan tanggung jawab moral para guru besar sekalian," ucap Prof. Budi.
Menurutnya, independensi akan menjadi prinsip utama MGBKI. "Keputusan yang kita hasilkan tentu tercatat dalam sejarah. Kita akan membuat AD/ART yang menjadi acuan, dan tentu saja kita harus patuh pada ketentuan itu," sambungnya.
Soroti Independensi Kolegium Kedokteran
Salah satu isu yang langsung disoroti MGBKI adalah independensi kolegium kedokteran. Menurut para guru besar, kolegium seharusnya tidak tunduk pada kepentingan politik atau kelompok tertentu, melainkan berorientasi pada kepentingan bangsa serta mutu pendidikan kedokteran.
"MGBKI mendorong adanya payung hukum yang jelas dan kuat bagi kolegium, sehingga keberadaannya diakui secara formal sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab menjaga kualitas pendidikan dan profesi kedokteran Indonesia sesuai standar global," tegasnya.
Polemik mengenai kolegium sebelumnya mencuat setelah pemerintah membentuk beberapa kolegium tanpa melibatkan guru besar secara penuh. Dekan FK UI, Prof Ari Fahrial Syam, sempat mempertanyakan transparansi mekanisme pemilihan yang dinilai sarat intervensi.
"Wajar kalau kami menanyakan, ini benar nggak nih kolegium yang sekarang?" ucap Prof. Ari.
Simak Video "Video: Guru Besar FKUI Ingin Bertemu Prabowo Bahas Pendidikan-Kesehatan"
(naf/up)