Dampak Buruk yang Terjadi pada Tubuh Kalau Kurang Minum, Bukan Cuma Dehidrasi

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 29 Agu 2025 08:34 WIB
Foto: Getty Images/seb_ra
Jakarta -

Dehidrasi bisa menjadi pemicu stres yang lebih besar dan meningkatkan risiko masalah kesehatan serius. Para ilmuwan memperingatkan, tidak minum cukup air berpotensi meningkatkan kadar hormon stres kortisol di tubuh, yang terkait dengan berbagai penyakit kronis.

Sebuah penelitian dari Liverpool John Moores University melibatkan 32 sukarelawan, dibagi menjadi dua kelompok. Setengah dari mereka hanya mengonsumsi 1,5 liter air per hari, sementara sisanya mengikuti anjuran minum air yang direkomendasikan.

Untuk menguji respons stres, setiap peserta diberi tes yang meniru situasi menegangkan di kehidupan nyata: sebuah wawancara kerja dadakan, dilanjutkan dengan tugas aritmatika mental yang sulit. Sampel air liur kemudian dikumpulkan untuk mengukur kadar hormon kortisol mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa kadar kortisol melonjak jauh lebih tajam pada kelompok yang minum lebih sedikit air. Ini membuktikan bahwa dehidrasi, bahkan yang ringan, dapat memperkuat respons stres tubuh.

Profesor Neil Walsh, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa meskipun kedua kelompok merasakan kecemasan yang sama dan memiliki peningkatan detak jantung serupa, mereka yang dehidrasi menunjukkan respons kortisol yang jauh lebih tinggi.

"Kortisol adalah hormon stres utama tubuh, dan reaktivitas kortisol yang berlebihan terhadap stres dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan depresi," kata Prof Walsh.




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork