Beredar di media sosial TikTok sebuah tren 'Hidup Cuma Sekali Malah Jadi WNI'. Bagi banyak orang, ini merupakan konten yang mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap sesuatu.
"Mengiyakan ditanya 77x, ga sadar lahirnya jadi WNI," tulis salah satu akun, dikutip detikcom Senin (1/9/2025).
"Hidup sekali, nyesel seumur hidup jadi WNI," tulis narasi di salah satu video.
"Di hidup yg cuma sekali ini, di Bumi yg sangat luas ini, Kenapa aku WNI?" tambah akun lain.
Tapi, apakah tren ini benar-benar bentuk kekecewaan atau hanya ekspresi lain dari masyarakat?
Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan di momen-momen 'panas' seperti ini, memang banyak orang ingin mengekspresikan kondisinya. Salah satunya bisa melalui tren 'Hidup Cuma Sekali Malah Jadi WNI'.
"Sebenernya candaan sarkas. Maksudnya kita pengen hidup tenang, nggak ribet, tapi sebagai warga negara ya pasti ikut ngerasain dampak aturan, kondisi sosial, sampe drama politik," kata Maharani saat dihubungi detikcom, Senin (1/9/2025).
"Jadi keinginan buat hidup santai sering bentrok sama realita hidup di negara yang serba kompleks," sambungnya.
(dpy/kna)