WHO: 1 Miliar Orang Idap Masalah Mental, Bunuh Diri Ancam Generasi Muda

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 10 Sep 2025 10:31 WIB
ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion)
Jakarta -

CATATAN: Depresi dan munculnya keinginan bunuh diri bukanlah hal sepele. Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh atau fisik. Jika gejala depresi semakin parah, segeralah menghubungi dan berdiskusi dengan profesional seperti psikolog, psikiater, maupun langsung mendatangi klinik kesehatan jiwa. Layanan konsultasi kesehatan jiwa juga disediakan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) di laman resminya yaitu www.pdskji.org. Melalui laman organisasi profesi tersebut disediakan pemeriksaan secara mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatan jiwa seseorang.

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia atau World Suicide Prevention Day yang diperingati setiap tanggal 10 September menjadi pengingat bahwa masalah kesehatan mental bukan hal yang harus dianggap sepele. Gangguan mental yang tidak ditangani bukan hanya berdampak pada psikis pengidapnya, tapi juga kesehatan fisik yang mengganggu kehidupan mereka.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan lebih dari 1 miliar orang hidup dengan gangguan kesehatan mental. Gangguan kecemasan dan depresi merupakan jenis masalah kesehatan mental yang paling banyak ditemukan.

Temuan yang diterbitkan dalam dua laporan - World Mental Health Today dan Mental Health Atlas 2024 - ini menyoroti kemajuan sekaligus mengungkap kesenjangan yang signifikan dalam menangani kondisi kesehatan mental di seluruh dunia.

"Transformasi layanan kesehatan mental merupakan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling mendesak," ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Anak Muda Berisiko Bunuh Diri

Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun prevalensi gangguan kesehatan mental dapat bervariasi berdasarkan jenis kelamin, perempuan secara keseluruhan terdampak secara tidak proporsional. Gangguan kecemasan dan depresi merupakan jenis gangguan kesehatan mental yang paling umum, baik pada pria maupun wanita.

Bunuh diri tetap menjadi dampak yang menghancurkan, merenggut sekitar 727.000 jiwa pada tahun 2021 saja. Bunuh diri merupakan penyebab utama kematian di kalangan anak muda di semua negara dan konteks sosial ekonomi.

Bunuh diri terjadi sepanjang rentang hidup dan merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di antara kelompok usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2021.

Bunuh diri tidak hanya terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi, tetapi merupakan fenomena global di semua wilayah di dunia. Faktanya, hampir tiga perempat (73%) kasus bunuh diri global terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2021.




(kna/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork