Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan sudah ada 32 juta warga negara indonesia (WNI) yang sudah mendaftar pada program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
"Sampai dengan hari kemarin (17 September 2025) kita sudah ada 32 juta pendaftar untuk mengikuti CKG dan 29,8 juta sudah kami periksa," kata Maria Endang di Kantor Badan Komunikasi Pemerintahan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
"Laju kita sekitar 600 ribu per hari sekarang. Tentunya pada hari ini kami sudah mencapai 30 juta (lebih) yang diperiksa," sambungnya.
Endang menambahkan bahwa angka CKG ini bisa saja tidak sesuai dengan data di lapangan. Pasalnya, sistem pencatatan masih daring (online), sehingga masih mungkin ada peningkatan.
"Kami masih menunggu data-data yang belum dimasukkan, sudah dilakukan tapi belum dimasukkan oleh teman-teman di puskesmas. Jadi capaian kita bisa jadi lebih besar dari ini," katanya.
99,6 Persen Puskesmas Layani CKG
Ada sebanyak 10.286 puskesmas di Indonesia, sekitar 10.226 sudah menyelenggarakan CKG. Namun, masih ada 60 puskesmas yang belum bisa melaksanakan program ini.
"Kebanyakan memang (puskesmas yang belum) di daerah terpencil ya. Kebanyakan memang masyarakatnya belum tahu untuk bisa mengakses CKG. Tapi kalau untuk CKG sekolah, itu semua sudah bisa," katanya.
Terkait ini, Kemenkes akan berkolaborasi dengan masyarakat setempat dan kementerian/lembaga lainnya.
Penyakit Paling Banyak Ditemukan
Maria menambahkan saat ini persebaran peserta CKG masih didominasi perempuan dengan perbandingan 3 banding 2.
- Perempuan: 17.176.524 (57,5 persen)
- Laki-laki: 12.688.214 (42,5 persen)
- Total: 29.864.651
Berikut penyakit terbanyak yang ditemukan di CKG.
Bayi Baru Lahir
- Berat lahir rendah (9.307 kasus)
- Kelainan saluran empedu (7.928 kasus)
- Penyakit jantung bawaan kritis (6.972 kasus)
- Hipotiroid kongenital (1.015 kasus)
- Defisiensi enzim G6PD (250 kasus)
Simak Video "Video CKG Capai 50,5 Juta Peserta: Hampir 96% Dewasa Kurang Aktivitas Fisik"
(dpy/naf)