Apa Itu Senyawa Nitrit? Disebut Picu Keracunan MBG di Bandung Barat

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 03 Okt 2025 17:03 WIB
Korban keracunan MBG di Bandung Barat. (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta -

Ramai soal kasus keracunan makan yang dialami 1.315 siswa di Bandung Barat. Kejadian itu terjadi usai para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan 3 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbeda.

Dari hasil penelusuran Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya menemukan senyawa nitrit yang tinggi di dalam makanan.

"Ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek dari sampel sisa sekolah," terang Ketua Tim Investigasi Independen BGN Dra Karimah Muhammad Apt, dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Jumat (3/10/2025).

Ahli farmasi klinis itu mengungkapkan dari masing-masing jenis sampel yang diuji, terdapat 3,91 dan 3,54 mg/L nitrit. Padahal, jika merujuk EPA (US Environmental Protection Agency), kadar maksium nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman adalah 1 mg/L.

Sementara Otoritas Kesehatan di Kanada menetapkan 3 mg/L.

"Jadi, kalau merujuk standar EPA, kadar nitrit dalam sampel sisa makanan di sekolah hampir 4 kali lipat dari batas maksimum," sambungnya.

Secara alami, sebagian buah-buahan dan sayuran mengandung nitrit. Kadarnya bisa meningkat karena hasil kerja bakteri.

Dari pola gejala yang dialami para siswa, sejalan dengan gejala keracunan nitrit yang mendominasi efek saluran pencernaan. Mulai dari mual, muntah, nyeri lambung, hingga diare.



Simak Video "Video BGN: Sedikit Siswa yang Trauma, Sebagian Besar Senang dengan MBG"


(sao/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork