Berapa Lama Seseorang Bisa 'Mati' Lalu Hidup Lagi? Ini Rekor Terlama di Dunia

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 07 Okt 2025 13:37 WIB
Foto: Ilustrasi meninggal dunia (Getty Images/iStockphoto/ohishiistk)
Jakarta -

Kematian seringkali bersifat permanen, namun kadang-kadang, petugas medis dapat membantu 'menghidupkan' kembali seseorang bahkan setelah jantung mereka berhenti berdetak.

Lantas, berapa lama durasi terlama seseorang pernah "mati klinis" dan pulih tanpa kerusakan otak?

Definisi 'Mati Klinis'

Untuk memahami proses pemulihan, penting untuk mengetahui definisi mati klinis. Dokter emergensi Dr Daniel Mark Rolston di Northwell Health, New York, menjelaskan bahwa ketika Tim medis mengatakan 'mati klinis', itu berarti pasien mengalami kematian akibat jantung atau cardiac death.

"Itu berarti jantung Anda tidak lagi berdetak," katanya kepada Live Science.

Ketika jantung berhenti, sel-sel tubuh, terutama di otak, berhenti menerima darah beroksigen. Setelah sekitar lima menit tanpa oksigen, sel-sel tersebut mulai mati, sebuah proses yang umumnya tidak dapat diubah.

Sementara itu, kematian otak (brain death) terjadi ketika otak sangat rusak dan tidak dapat lagi mengontrol fungsi hidup dasar, yang merupakan kondisi ireversibel (tidak dapat dibalikkan).

Resusitasi, seperti CPR dan defibrilasi, bertujuan menjaga aliran darah dan memberi waktu untuk menghidupkan kembali jantung. Namun, tanpa kondisi ideal, peluang untuk hidup sangat kecil.

"Jika Anda tidak menghidupkan seseorang kembali pada 30 menit, kemungkinan kelangsungan hidup mereka cukup rendah pada saat itu," tegas Dr. Rolston.




(kna/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork