Seiring bertambahnya usia, tubuh memberikan sinyal-sinyal halus, seperti sendi yang mulai nyeri, pencernaan yang lebih lambat, atau penglihatan yang lebih lemah. Tetapi, otak juga mengirimkan peringatan dini saat mulai menua lebih cepat dari yang seharusnya.
Menurut pakar umur panjang dan kesehatan otak, Dr Vassily Eliopoulos, tanda-tanda ini diabaikan dan dianggap sebagai 'stres normal' atau 'kelelahan'. Dikutip dari Times of India, berikut 7 tanda bahaya dini saat otak menua terlalu cepat:
1. Merasa Lelah saat Ngobrol Sederhana
Ketika obrolan biasa mulai terasa melelahkan secara mental, itu mungkin menunjukkan bahwa otak kehilangan stamina pemrosesannya. Dr Vassily menjelaskan bahwa otak yang sehat seharusnya menganggap interaksi sosial sebagai sesuatu yang merangsang, bukan mengurasnya.
Namun, saat neuron terlalu banyak bekerja atau peradangan tinggi, bahkan diskusi ringan pun dapat menyebabkan kelelahan kognitif. Ini merupakan tanda bahwa metabolisme energi otak mungkin melambat, yang sering dikaitkan dengan kurang tidur, stres, atau kekurangan nutrisi.
2. Sering Lupa Kata-kata yang Akan Diungkapkan
Setiap orang terkadang lupa kata-kata, tetapi jika ini terjadi secara teratur, hal ini dapat mengindikasikan penurunan memori kerja. Dr Vassily menyebutnya sebagai 'celah pengambilan', saat informasi disimpan tetapi jalur saraf untuk mengingatnya lemah.
Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya aktivitas neurotransmiter, terutama asetilkolin, yang berperan penting dalam pembelajaran dan ingatan. Ini merupakan sinyal halus bahwa otak membutuhkan nutrisi dan stimulasi yang lebih baik melalui membaca, teka-teki, atau pembelajaran sosial.
3. Iritabilitas Meningkat Tanpa Alasan yang Jelas
Sumbu pendek terkadang dapat mengungkapkan lebih banyak tentang otak daripada suasana hati. Meningkatnya iritabilitas sering kali mengindikasikan neuroinflamasi, saat hormon stres, seperti kortisol tetap tinggi terlalu lama.
Dr Vassily mencatat bahwa peradangan dapat mengganggu pusat pengaturan emosi di korteks prefrontal, yang menyebabkan kemarahan, frustrasi, atau sensitivitas yang tiba-tiba. Seiring waktu, hal ini dapat mempercepat penuaan otak dengan merusak koneksi saraf.
4. Merasa Lelah Meski Sudah Tidur
Otak yang lelah dan tidak dapat beristirahat dengan baik berarti sedang berjuang untuk memperbaiki dirinya sendiri. Bahkan setelah delapan jam tidur, terbangun dengan perasaan berkabut atau terkuras dapat mengindikasikan siklus tidur nyenyak yang terganggu, yang merupakan saat otak harusnya membersihkan racun dan beregenerasi.
Dr Vassily mengatakan bahwa inefisiensi tidur kronis dapat menyebabkan penumpukan plak amiloid dini, protein yang sama terkait dengan penyakit Alzheimer.
(sao/kna)