7 Kebiasaan Sederhana untuk Meningkatkan IQ di Atas Rata-rata, Mau Coba?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 15 Okt 2025 16:01 WIB
Ilustrasi otak (Foto: Getty Images/GrafikLab)
Jakarta -

IQ atau intelligence quotient merupakan ukuran kemampuan mental seseorang dibandingkan dengan orang lain seusianya. Konsep ini pertama kali dipopulerkan pada awal tahun 1900-an oleh psikolog asal Prancis, Alfred Binet.

Tingkat IQ diukur menggunakan tes standar yang biasanya dilakukan oleh psikolog berlisensi atau tenaga profesional dengan pelatihan tingkat pascasarjana di bidang kesehatan mental. Dengan banyaknya orang yang mengikuti tes tersebut, hasilnya dapat dibandingkan satu sama lain untuk menentukan posisi kemampuan seseorang di antara kelompoknya.

IQ mengukur kemampuan bernalar, termasuk kemampuan visual-spasial, daya ingat, dan analisis kuantitatif. Meskipun faktor-faktor ini penting untuk menilai kecerdasan, IQ bukan satu-satunya ukuran.

Kecerdasan kognitif tidak selalu menjadi penentu utama kesuksesan hidup seseorang. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa tes IQ tidak mampu mengukur kreativitas, kecerdasan emosional, atau kemampuan berpikir kritis, semua aspek yang berperan besar terhadap pencapaian seseorang dalam kehidupan.

Selain itu, banyak faktor biologis, sosial, dan lingkungan yang memengaruhi hasil tes IQ, seperti kondisi kesehatan, faktor genetik, status ekonomi, hingga akses terhadap pendidikan. Karena itu, keabsahan tes IQ juga bisa berbeda bagi individu dari latar belakang budaya atau kelompok yang terpinggirkan secara historis.

Meski begitu, pengukuran IQ tetap bisa digunakan oleh dokter atau profesional kesehatan mental sebagai langkah awal dalam menegakkan diagnosis gangguan belajar atau kondisi kesehatan mental tertentu.

Sejumlah penelitian menunjukkan ada berbagai cara untuk mengasah kemampuan kognitif yang diukur melalui tes IQ. Dikutip dari Healthline, berikut beberapa jenis aktivitas yang dapat membantu melatih kemampuan penalaran, perencanaan, hingga pemecahan masalah.

1. Aktivitas untuk Melatih Daya Ingat

Latihan memori tidak hanya meningkatkan daya ingat, tetapi juga memperkuat kemampuan bernalar dan bahasa. Penelitian bahkan menemukan permainan memori dapat membantu memahami hubungan antara memori, bahasa, dan pengetahuan tentang objek.

Kemampuan bernalar dan bahasa merupakan bagian penting dari ukuran kecerdasan. Karena itu, aktivitas yang melatih memori juga dapat membantu meningkatkan IQ.

Beberapa latihan memori yang bisa dicoba antara lain:

  • teka-teki gambar (jigsaw puzzle)
  • teka-teki silang (crossword puzzle)
  • permainan kartu konsentrasi atau mencocokkan kartu
  • sudoku

2. Aktivitas untuk Melatih Executive Control

Executive control merupakan kemampuan mengatur fungsi kognitif tingkat tinggi, seperti membuat keputusan, memusatkan perhatian, serta mengorganisasi dan mengelola tugas.

Kemampuan ini termasuk dalam executive function, yaitu sistem pengaturan diri otak yang sangat berkaitan dengan fluid reasoning, kemampuan bernalar fleksibel yang menjadi bagian dari kecerdasan manusia.

Aktivitas yang dapat melatih executive control antara lain:

  • Scrabble
  • Pictionary
  • permainan 'lampu merah, lampu hijau' (red light, green light)
  • teka-teki logika atau brainteaser




(suc/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork